BANDARLAMPUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung memproyeksikan kebutuhan hewan kurban untuk perayaan Idul Adha 1446 Hijriah/2025 meningkat hingga 7.000 ekor. Jumlah itu terdiri dari sekitar 3.000 sapi dan 4.000 kambing.
Untuk memenuhi permintaan tersebut, pemkot mengandalkan pasokan dari sejumlah daerah penyangga, seperti Lampung Tengah, Lampung Selatan, dan Pesawaran.
Kepala Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, Erwin, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sistem pengawasan dan pemeriksaan ketat terhadap hewan kurban yang masuk dan dijual di wilayah kota.
“Setiap hewan kurban harus memiliki surat keterangan sehat dari instansi berwenang. Ini untuk menjamin hewan yang disembelih aman dan sehat,” ujar Erwin, Minggu (25/5/2025).
Menurut Erwin, sejauh ini belum ditemukan hewan kurban yang sakit atau terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK), termasuk penyakit lato-lato yang sempat ramai dibicarakan tahun lalu.
BACA JUGA:Pelaku Cabuli Korban di Kebun Karet
Pemkot melalui Dinas Peternakan juga tengah membentuk tim pemeriksa hewan kurban yang akan mulai turun ke lapangan tujuh hari menjelang Hari Raya Idul Adha.
“Insya Allah H-7 tim akan mulai melakukan pemeriksaan di lapak-lapak. Vaksinasi PMK juga sudah kami lakukan, dan sejauh ini Bandar Lampung dinyatakan bebas PMK,” ujar Erwin.
Ia juga memastikan bahwa ketersediaan hewan kurban tahun ini aman. “Selain stok lokal, pasokan dari daerah penghasil ternak cukup untuk memenuhi kebutuhan,” tambahnya.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa sejumlah pedagang mulai membuka lapak penjualan hewan kurban, termasuk di kawasan Sukarame. Salah satu lapak memodifikasi kandang kambing dengan panggung berbahan palet kayu untuk menarik perhatian pembeli dan menjaga kebersihan.
Bayu Hadi, pekerja lapak di Jalan Pulau Singkep, Sukarame, mengaku baru membuka lapak demi menekan biaya operasional.
“Lebih efisien buka mendekati hari H, karena sewa lahan dan pakan mahal. Tapi alhamdulillah, dua minggu sebelum lebaran ini, sudah terjual tujuh ekor kambing,” ujarnya.
Harga kambing kurban di Bandar Lampung dibanderol antara Rp2,7 juta hingga Rp5 juta per ekor, tergantung jenis dan ukuran. Jenis kambing rambon dan etawa paling banyak diminati karena postur tubuhnya besar dan dinilai lebih kuat.
Haji Mukrodi, salah satu pedagang kambing, optimistis permintaan terus meningkat mendekati hari raya. (mel/leo/c1/abd)