1. Jabung-Simpang Labuhan Maringgai (Lampung Timur) dengan anggaran Rp10,8 miliar
2. Bandar Jaya-Simpang Mandala (Lampung Tengah) dengan anggaran Rp13,2 miliar
3. Kalirejo-Bangunrejo (Lampung Tengah) dengan anggaran Rp15,6 miliar
4. Padang Ratu-Kalirejo (Lampung Tengah) dengan anggaran Rp5,6 miliar
5. Metro-Tanjung Kari (Lampung Timur) dengan anggaran Rp5,1 miliar
6. Kotabumi-Bandar Abung (Lampung Utara) dengan anggaran Rp5,1 miliar
Kemudian, dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2025, Gubernur juga menginstruksikan langkah darurat untuk menambal jalan-jalan berlubang di jalur utama pemudik. Sesuai arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Pemprov Lampung diizinkan menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT) untuk perbaikan sementara jalan-jalan yang rusak.
--
BACA JUGA:Gelar Pasar Murah Jelang Idul Fitri, PLN UID Lampung siapkan 1000 Paket Sembako
“Jika melalui proses tender, perbaikan baru bisa dilakukan setelah Lebaran. Karena itu, saya instruksikan kepada seluruh UPTD dan Unit Reaksi Cepat (URC) untuk segera menambal jalan berlubang. Meskipun hasilnya mungkin belum maksimal, setidaknya dapat mengurangi risiko kecelakaan dan memperlancar arus mudik,” jelas Gubernur, Senin (17/3/2025)
Di sisi lain, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung, M. Taufiqullah, menyatakan perbaikan jalan difokuskan pada titik-titik dengan kepadatan kendaraan tinggi dan berperan sebagai urat nadi ekonomi daerah. Sebagai contoh, ruas jalan Pringsewu–Kalirejo setiap harinya dilalui oleh sekitar 7.701 satuan mobil penumpang.
Sedangkan ruas Kotabumi-Bandar Abung memiliki volume kendaraan hingga tujuh kali lipat lebih banyak, termasuk truk pengangkut hasil bumi. Di wilayah Pringsewu, beberapa kecamatan yang terdampak langsung oleh perbaikan jalan antara lain Adiluwih, Kalirejo, Pringsewu, dan Sukoharjo.
BACA JUGA:Regional 7 PTPN I Raih Kinerja Terbaik, Diapresiasi Sebagai “The Rising Star”
Berdasarkan data, Kecamatan Kalirejo mencatat produksi pertanian yang signifikan, yakni padi: 17.614 ton, jagung: 28.000 ton, cabai keriting 43.000 ton, kelapa 1.700 ton, dan bawang merah 3.800 ton. “Data ini menunjukkan bahwa ruas jalan yang diperbaiki memang merupakan jalur vital yang menunjang ekonomi masyarakat. Dengan akses jalan yang lebih baik. Distribusi hasil bumi akan semakin lancar dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Taufiqullah.
Dengan percepatan pembangunan infrastruktur jalan, diharapkan masyarakat Lampung dapat merasakan manfaat langsung kepemimpinan Gubernur Mirza. Meskipun tantangan masih ada, langkah konkret yang dilakukan menunjukkan keseriusan pemerintah mewujudkan Lampung yang lebih maju dan sejahtera.