RADAR LAMPUNG - Saat berbuka puasa, sebagian orang memilih minum air hangat, sementara yang lain lebih menyukai air dingin untuk melepas dahaga. Namun, mana yang lebih baik bagi kesehatan?
Menurut dr. Andika Widyatama, ahli gizi, air hangat lebih dianjurkan karena membantu menenangkan lambung yang kosong setelah seharian berpuasa.
"Air hangat dapat memperlancar pencernaan dan membantu tubuh menyerap nutrisi dengan lebih baik," jelasnya. Selain itu, air hangat menghidrasi tubuh secara bertahap tanpa memberikan kejutan pada sistem pencernaan yang sensitif setelah berpuasa.
Sebaliknya, air dingin memang terasa menyegarkan, tetapi bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan memperlambat proses pencernaan. Dr. Andika juga mengingatkan bahwa minum air dingin terlalu cepat atau dalam jumlah banyak bisa memicu rasa kembung dan ketidaknyamanan pada lambung.
Bagaimana Cara Minum yang Tepat?
Jika ingin tetap minum air dingin, disarankan untuk tidak langsung mengonsumsinya saat berbuka.
"Lebih baik berbuka dengan air hangat atau suhu ruangan terlebih dahulu, lalu beri jeda sebelum minum air dingin agar lambung dapat beradaptasi," sarannya.
Tips Berbuka Puasa yang Sehat:
✅ Mulai dengan air hangat atau suhu ruangan
✅ Konsumsi kurma atau buah untuk mengembalikan energi
✅ Hindari minuman terlalu dingin atau manis berlebihan
✅ Beri jeda sebelum menyantap makanan berat
Dengan memilih cara berbuka yang tepat, tubuh dapat beradaptasi lebih baik dan pencernaan tetap lancar selama puasa. (*)