Nissan Tarik 19.077 Leaf 2021-2022

DITARIK: Nissan tarik 19.077 Leaf 2021-2022 karena risiko baterai panas saat fast charging.--FOTO ISTIMEWA

JAKARTA - Nissan Leaf terbaru memang tengah bersiap diluncurkan. Namun, pemilik model sebelumnya harus waspada. Sebanyak 19.077 unit Nissan Leaf dari tahun produksi 2021 dan 2022 terkena recall karena masalah serius pada paket baterainya.

 

Menurut keterangan dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), baterai lithium-ion pada Nissan Leaf dapat mengalami pemanasan berlebihan saat menggunakan DC fast charging. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko kebakaran baterai, sehingga pemilik diimbau berhati-hati.

 

’’Meskipun kronologi lengkap masalah belum dirilis, pemerintah AS menyebut bahwa Nissan menemukan adanya “deposit lithium berlebihan” di dalam sel baterai Leaf. Kondisi ini dapat meningkatkan resistansi listrik dan memicu fluktuasi pada state of charge baterai,” tulis Carscoops, Minggu (5/10). 

 

Saat melakukan DC fast charging, resistansi listrik yang meningkat bisa menyebabkan baterai cepat panas. Jika pengisian tetap diteruskan dalam kondisi ini, risiko kebakaran baterai menjadi nyata.

 

Masalah ini diduga memengaruhi semua varian baterai Nissan Leaf, baik 40 kWh maupun 62 kWh. Karena risiko yang serius, Nissan menyarankan pemilik untuk sementara tidak menggunakan pengisi daya Level 3 hingga perbaikan tersedia.

 

Saat ini, perbaikan fisik untuk baterai Nissan Leaf belum tersedia. Namun, Nissan tengah mengembangkan perangkat lunak baru yang bertujuan untuk mencegah terjadinya “insiden termal” selama pengisian baterai. Perangkat lunak ini nantinya akan memperbarui sistem pengelolaan baterai sehingga risiko pemanasan berlebih dapat dikurangi.

 

Pemilik kendaraan akan menerima surat konfirmasi pada bulan ini yang memberitahukan apakah Nissan Leaf mereka termasuk dalam recall. Selanjutnya, pemberitahuan kedua akan dikirim begitu perangkat lunak siap, dan kendaraan perlu dibawa ke dealer resmi untuk dilakukan update software.

 

Tag
Share