JAKARTA - Operator kompetisi Liga 1, PT Liga Indonesia Baru, mengeluarkan dana besar seiring rencana penggunaan video assistant referee (VAR) ke depan. Total Rp100 miliar lebih disiapkan untuk membeli perangkat teknologi pendukung wasit sepak bola tersebut.
Menurut Direktur Bisnis PT LIB Budiman Dalimunthe, nantinya ada 15 perangkat VAR yang dibeli. Produk itu didatangkan langsung dari Hawk-Eye Innovations, vendor yang direkomendasikan oleh FIFA. PT LIB maupun Hawk-Eye Innovations sejatinya sudah menjalin kesepakatan. Rencananya, kerja sama ini dilakukan sampai akhir musim Liga 1 2027/2028.
"Sudah disampaikan angkanya. Dibutuhkan Rp 100 miliar lebih untuk VAR di Liga 1," kata Budiman. Selain kebutuhan teknologi, sumber daya manusia (SDM) juga sudah mulai dipersiapkan oleh PSSI bekerja sama dengan PT LIB. Sejauh ini, sudah dilakukan yang diikuti oleh 18 wasit, 36 asisten wasit, dan 16 replay operator.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru Ferry Paulus mengatakan biaya untuk mengoperasikan Video VAR di Liga 1 hampir Rp 100 milliar. "Enggak cukup 10 atau 20 miliar, mendekati 100 miliar," kata Ferry, seusai pelantikan pengurus PSSI di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (26/5). Ferry mengatakan, pemasangan VAR membutuhkan regulasi sebelum liga menginvestasikan sistem tersebut ke 18 stadion yang digunakan di liga Indonesia. VAR di sejumlah negara seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia. Pada tiga negara tersebut memiliki kondisi geografis yang berdekatan sehingga tidak memerlukan banyak stasiun pemancar.
"Kalau di Thailand itu dengan 16 klub dia punya empat stasiun, kemudian di Malaysia ada enam stasiun, di Singapura dua stasiun. Di Indonesia ini geografisnya agak lebar, bandwith-nya juga variatif," tutur Ferry. Sebelumnya, PSSI pernah menegaskan bahwa VAR paling cepat akan digunakan pada awal 2024 mendatang.
Sesuai pernyataan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, kemungkinan VAR mulai efektif digunakan pada Februari 2024 mendatang. Erick Thohir mengungkapkan pihaknya tengah melakukan persiapan matang terkait penggunaan VAR di kompetisi domestik Liga 1 Indonesia. Tujuan dari adanya sistem teknologi VAR di kompetisi nasional adalah tidak lain untuk membantu kinerja wasit nasional.
"Kami telah menyelesaikan tahap pertama pelatihan VAR di bulan Juli-Agustus kemarin. Untuk Piala Dunia U17 kami akan kembali menjalani fase kedua pelatihan" ujar mantan Presiden Inter Milan ini dikutip dari PSSI.org pada Rabu (11/10). Erick Thohir menegaskan fase terakhir atau ketiga secara menyeluruh akan dilaksanakan pada Desember mendatang. Ia juga menegaskan merek dan sistem VAR yang akan digunakan untuk Piala Dunia U17 akan sama dengan yang direncanakan terpasang di Liga 1 Indonesia pada Februari 2024 mendatang. (jpnn/jpc/c1/nca)