Puskesmas Diinstruksikan Lakukan PSN dengan 3M Plus

Kamis 06 Feb 2025 - 22:11 WIB
Reporter : Edi Herliansyah
Editor : Syaiful Mahrum

Cegah Peningkatan Kasus DBD 

TANGGAMUS - Dinas Kesehatan (Diskes) Tanggamus berupaya mencegah peningkatan kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat datangnya musim penghujan. Diskes menginstruksikan puskesmas melalui kepala puskesmas dan pengelola program saat rapat koordinasi untuk meningkatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M Plus.

Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Johan mewakili Kabid P2P Diskes Tanggamus Bambang Sutejo menyatakan kegiatan PSN dengan menguras, menutup, dan mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air pada saat hujan yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk aedes aegypti sebagai fektor penular demam berdarah. 

Selanjutnya, kata Johan, puskesmas dapat berkoordinasi dengan camat dan aparat pekon dalam kegiatan PSN agar kegiatan tersebut dapat berjalan secara rutin dan berkesinambungan atau terus-menerus. ’’Juga meningkatkan peran serta masyarakat dengan kegiatan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik,’’ ujarnya.

Diskes, kata Johan, juga menyiapkan logistik penanggulangan DBD berupa larvasida dan insektisida. ’’Ini digunakan untuk kegiatan abatisasi dan penyemprotan atau fogging di wilayah puskesmas,’’ ungkapnya.

Diketahui, kasus DBD di Tanggamus tergolong tinggi. Sejak Januari-Desember 2024 tercatat ada 404 kasus. Kasus ini menyebar di berbagai kecamatan. Terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kotaagung dengan 70 kasus DBD. Kemudian di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Gisting 62 kasus dan wilayah kerja Puskesmas Negarabatin, Kecamatan Kotaagung Barat, 44 kasus.

Selain di tiga kecamatan tersebut, kasus DBD juga terjadi di kecamatan lainnya. Seperti di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Wonosobo ada 25 kasus, wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sumberejo 21 kasus, dan wilayah kerja Puskesmas Margoyoso 24 kasus. 

Selanjutnya di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Talangpadang ada 20 kasus, wilayah kerja Puskesmas Sukaraja 20 kasus, wilayah kerja Puskesmas Siringbetik 7 kasus, wilayah kerja Puskesmas Sanggi 15 kasus, wilayah kerja puskesmas Sudimoro 13 kasus, wilayah kerja Puskesmas Waynipah 4 kasus, dan wilayah kerja Puskesmas Pasar Simpang, Kecamatan Kota agung Timur, 16 kasus. 

Lalu wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pulaupanggung 17 kasus, wilayah kerja Puskesmas Airnaningan 14 kasus, wilayah kerja Puskesmas Ngarip 3 kasus, wilayah kerja Puskesmas Kedaloman 3 kasus, wilayah kerja Puskesmas Rantautijang 7 kasus, wilayah kerja Puskesmas Sumanda 4 kasus, wilayah kerja Puskesmas Buloksukamara 1 kasus, wilayah kerja Puskesmas Putihdoh 5 kasus, dan wilayah kerja Puskesmas Antarberak 9 kasus. 

Sedangkan dua wilayah kerja puskesmas dinyatakan nihil atau tidak ada kasus DBD. Yakni wilayah kerja Puskesmas Kelumbayan dan wilayah kerja Puskesmas Kelumbayan Barat. 

Penyebab penularan kasus DBD dikarekan meningkatnya populasi nyamuk aedes aegypti dilingkungan masyarakat diakibatkan oleh masih banyaknya tempat perindukan nyamuk aedes aegypti yang potensial seiring datangnya musim penghujan. (*)

   

 

Tags :
Kategori :

Terkait