Indonesia Masuk 3 Besar Kasus Kusta Dunia

KUSTA: Duta WHO Yohei Sasakawa mengunjungi Kabupaten Probolinggo yang tercatat sebagai salah satu wilayah dengan jumlah kasus kusta tertinggi di Provinsi Jawa Timur.-FOTO ZULKIFLIE/BERITASATU.COM -

PROBOLINGGO – Duta World Health Organization (WHO) dan Chairman Nippon Foundation Yohei Sasakawa mengungkapkan Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara dengan penderita kusta terbanyak di dunia, bersama dengan Brasil dan India.

Menurut Sasakawa, tingginya jumlah penduduk dan kepadatan permukiman menjadi salah satu faktor yang membuat Indonesia kesulitan untuk mencapai target eliminasi kusta.

Hal itu disampaikannya saat mengunjungi Dusun Bandaran, Desa Jabungsisir, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (9/7) saat memantau langsung penanganan penyakit kusta di wilayah endemik.

BACA JUGA:Ratusan Kendaraan SGC Nunggak Pajak

Dalam kunjungannya, pantauan Beritasatu.com di lokasi, Sasakawa yang didampingi Bupati Probolinggo dr. Muhammad Haris sempat berdialog dengan para penderita kusta serta tenaga kesehatan yang selama ini aktif menangani kasus penyakit tersebut.

Menurut Bupati Haris, kunjungan Sasakawa bukan tanpa alasan. Kabupaten Probolinggo tercatat sebagai salah satu wilayah dengan jumlah kasus kusta tertinggi di Provinsi Jawa Timur, yakni peringkat ketujuh.

“Di Jawa Timur, kasus kusta merupakan yang tertinggi di Indonesia. Di Probolinggo ada empat kecamatan endemik, yaitu Tongas, Lumbang, Paiton, dan Gading, yang tersebar di 16 desa,” jelas dr Haris.

Meski demikian, tren kasus kusta di Kabupaten Probolinggo terlihat menunjukkan penurunan. Pada tahun 2019 tercatat  sebanyak 125 pasien aktif, sementara saat ini jumlahnya menurun menjadi 102 pasien.

"Kami pemerintah daerah bersama Nippon Foundation, menargetkan angka ini bisa terus ditekan hingga mencapai zero kusta," tegas dr Haris.

Salah satu upaya untuk mencapai target tersebut, dikatakan Haris, yakni dengan penerapan sistem coverage 40 KK, yaitu pemeriksaan menyeluruh terhadap 40 kepala keluarga di sekitar pasien yang terdeteksi gejala kusta. Selain itu, edukasi kepada masyarakat juga terus digenjot  agar tidak takut untuk memeriksakan diri.

“Kusta ini penyakit yang bisa disembuhkan. Jangan takut dan jangan mengucilkan penderita. Kita harus mengubah stigma kalau penyakit ini bukan kutukan dan tidak perlu dijauhi,” tegasnya.

Terpisah, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membuat gebrakan unik dalam upaya penemuan kasus kusta di Indonesia.

Ia membuat sebuah sayembara dengan hadiah fantastis Rp 50 juta,  bagi siapa saja yang berhasil menemukan pasien kusta di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Sampang.

Inisiatif ini disampaikan Menkes Budi dalam kunjungannya ke Dusun Pancor, Desa Pamolaan, Selasa 8 Juli 2025.

Tag
Share