Perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian naik ke Sidratul Muntaha, mengajarkan tentang kekuatan iman, keteguhan hati, dan pentingnya mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Beliau juga menjelaskan bahwa dalam peristiwa Isra Miraj, dliingatkan juga tentang kewajiban shalat lima waktu, yang menjadi tiang agama dan sarana komunikasi langsung antara hamba dengan Sang Pencipta.
BACA JUGA:DPR RI Revisi Tata Tertib, Sisipkan Pasal Baru untuk Evaluasi Jabatan Publik
Salat adalah bukti ketaatan sebagai umat Islam, sekaligus pengingat bahwa dalam setiap langkah kehidupan, harus senantiasa mengedepankan nilai- nilai ketuhanan dan kemanusiaan.
“Masalah sholat ini tentunya hal yang harus dibiasakan dari kecil, kareng secara otomatis saat beranjak dewasa akan terbiasa melaksanakannya, ucapnya.
Acara dilanjutkan dengan ceramah keagamaan oleh DR. K.H. Ihya Ulumudin SM, M.Pd., Pimpinan Pondok Pesantren Madarijul Ulum Bandar Lampung. Ihya Ulumudin menerangkan tentang esensi peristiwa lsra Miraj yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam pembentukan akhlak dan kepribadian yang muli. (*)