Diduga Depresi, Warga Bandarlampung Tewas Tertemper Kereta di Pinggir Rel

Kamis 21 Nov 2024 - 20:48 WIB
Reporter : Sastra Sudadi
Editor : Agung Budiarto

BANDARLAMPUNG – Seorang wanita berinisial MU (39), warga Kecamatan Bumiwaras, Bandarlampung, ditemukan tergeletak di pinggir rel.

Kondisinya luka parah di bagian kepala setelah tertabrak kereta api di jalur Km 7+1/2 PJGR/TNK, Bumiwaras, pada Kamis (21/11) sekitar pukul 16.40 WIB.

Kapolsek Teluk Betung Selatan, Kompol Enrico Donald Sidauruk, menyampaikan berdasarkan keterangan saksi, korban diketahui merupakan pegawai swasta yang diduga tengah mengalami depresi.

BACA JUGA:Aksi Pelaku Pencurian Konter HP Mandiri Cell Terekam CCTV, Kerugian Capai Rp6 Juta

"Kami menerima informasi dari petugas tentang insiden kecelakaan tersebut pada pukul 16.40 WIB dan langsung menuju lokasi. Di sana, kami menemukan korban dalam keadaan tergeletak dengan luka berat di bagian kepala dan sudah tidak sadarkan diri," jelas Kompol Enrico.

Korban segera dievakuasi oleh warga setempat menggunakan mobil dan dibawa ke RSUD Abdul Moeloek untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Dokter yang menangani korban, Dr. Agnes, menjelaskan bahwa korban mengalami luka berat di bagian wajah, termasuk patah tulang pada hidung dan tulang pipi. 

"Setelah dilakukan pemeriksaan, korban dinyatakan meninggal dunia setibanya di IGD," ungkap Dr. Agnes.

Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti dari kecelakaan yang menewaskan korban tersebut. Pasangan suami-istri (pasutri) difabel tertemper kereta api Babaranjang. Pasutri ini merupakan pasangan tuna wicara dan tuna rungu.

Peristiwa terjadi di  perlintasan Tanjung Arang, Kamnpung Tanjung Raya Giham, Waykanan.

Akibat kejadian itu, Pasutri yakni Mandasari (27) dinyatakan meninggal dunia.

Sementara Dimas Saputra (26), sang suami mengalami luka berat dan hingga kini masih kritis dan dalam perawatan di Rumah Sakit Zainal Abidin Pagar Alam Waykanan.

Amran, mantan Kepala Kampung Tanjung Raja menjelaskan peristiwa terjadi pada Senin (11/12) sekira pukul 16.47 WIB.

 Saat itu, kedua korban hendak menyeberang perlintasan kereta api tidak resmi. Di saat bersamaan kereta api babaranjang melintas.

“Dugaannya melintas di situ untuk memangkas waktu perjalanan. Ironinya malah mengalami hal itu,” ujarnya.

Kategori :