"Bagaimana masyarakat bisa mengakses perguruan tinggi. Indikator nilai Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan tinggi,"jelasnya
Dimana APK Pendidikan Tinggi belum mencapai 40 persen. target 40 persen itu, karena data Desember 2023, APK nasional masih 32 persen. Namun, secara keseluruhan jika dirata-rata belum mencapai target.
Lalu, tantangan kedua, tentang mutu dan kualitasnya, mulai dari kualitas institusi, sumber daya manusia dan kualitas kelulusan dari persiapan lulusan kerja dan dunia kerja.
Tantangan ketiga, Relevansi, sambung Prof Iskhaq, bagaimana kurikulum kita sesuai dengan kebutuhan industri, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga mahasiswa lulus itu mereka benar benar siap.
"Ada 3 tantangan ini masih kita hadapi, oleh karena itu esensi mbkm tetap berjalan ditambah lagi dijadikan tantangan baru dampak yang dihasilkan oleh perguruan tinggi. Baik dampak institusi maupun dampak personal misalnya. Saya sebagai dosen karya saya apa saja yang berdampak pada masyarakat atau untuk memecahkan persoalan masyarakat. Ini juga jadi tantangan MBKM sehingga program MBKM adalah membangun desa," jelas Prof Iskhaq.
Contoh program MBKM membangun desa, sambung Prof Iskhaq adalah melalui KKN Tematik adalah solusi untuk strategi untuk memecahkan persoalan masyarakat.
"Jadi MBKM tetap ada. Pernyataan pertama saat Serah Terima Menteri kita yang baru adalah Esensi MBKM tetap jalankan. Gak perlu tekannya namanya. Esensi perlu dipahami. Apakah arti sebuah nama,"jelas Prof Iskhaq.
"Kita pendidikan tinggi berdiri sendiri harapan lebih fokus untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi kita. Nanti, di Kementerian kita sesuai Perpres 189 tahun 2024 tentang Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi,” sambungnya.
Dalam perpres tersebut, ada 3 Direktorat Jenderal. Dimana Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi itu akan membawahi Akademik dan Vokasi yang sebelumnya. "Vokasi dahulu punya dirjen sendiri sekarang Tidak ada perbedaan semuanya dibawah dirjen Dikti,"jelasnya.
Tata kelola perguruan tinggi, kemudian riset dan pengembangan bagaimana nanti kolaborasi riset itu bisa match dengan industri sehingga inovasi untuk pecahkan persoalan.
Ketiga, dirjen sains dan teknologi untuk ciptakan ekosistem penelitian dan sains, inovasi dan teknologi yang tujuan memberikan dampak kepada masyarakat.
"Saat ini, Kementerian lagi fokus mengisi reorganisasi kementerian harapan Januari 2025 siap bergerak,"ucapnya .
Sebagai Informasi, Guna memperkuat dan memastikan keberlanjutan implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di seluruh perguruan tinggi, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II menggelar Rapat Koordinasi MBKM Tahun 2024 berlangsung selama dua hari, 14 sampai dengan 15 November 2024 di Hotel Emersia Bandar Lampung.
Acara ini dihadiri oleh 128 perguruan tinggi akademik di lingkungan LLDIKTI Wilayah II bertujuan untuk mempercepat akselerasi program MBKM, mengevaluasi pelaksanaan MBKM, serta membangun sinergi antar pemangku kepentingan.
Rapat Koordinasi MBKM diharapkan dapat memperkuat pemahaman tentang kebijakan MBKM, mendorong transformasi pendidikan tinggi, agar mampu menjawab kebutuhan, dalam menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, adaptif, fleksibel, produktif, dan berdaya saing, dengan karakter Pancasila.
Kepala LLDIKTI Wilayah II, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc, mengatakan Rapat Koordinasi MBKM ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi, MBKM bukan lagi menjadi program tapi lebih daripada itu menjadi gerakan bersama di LLDikti wilayah II.