Diduga Berbuat Onar ke Tempat Hiburan Malam
BANDARLAMPUNG - Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Bandarlampung memanggil Anggota Dewan dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) terkait dugaan perbuatan onar di salah satu tempat hiburan malam.
Ketua BK DPRD Kota Bandarlampung, Yuhadi menegaskan telah memanggil Agung Zalwi (AZ) dari fraksi PKB untuk dimintai keterangan terkait AZ yang viral karena berbuat onar di salah satu tempat hiburan malam.
BACA JUGA:Selama 2024, 5 Kasus Pelanggaran Usaha Masuk Penyelidikan
"Kami sudah minta keterangan kepada yang bersangkutan. Ternyata Agung Zalwi tidak berbuat onar ditempat itu," ungkap Yuhadi, Kamis, 14 November 2024.
"Kami badan kehormatan DPRD Bandarlampung telah memanggil dan meminta klarifikasi langsung kepada yang bersangkutan. Ini adalah peristiwa pada dua bulan lalu tepatnya bulan September," sambung Yuhadi dalam konferensi persnya.
Yuhadi menjelaskan, dugaan yang viral di media massa ataupun online tersebut, Ia menegaskan salah atau tidak benar adanya. Setelah diklarifikasi, AZ mengaku hanya terjebak pada posisi yang salah.
"Kami ingin mengklarifikasi pemberitaan di masyarakat karena ini terkait harkat dan martabat. Atas dasar tabayun kami sudah mengkonfirmasi saudara agung, jadi cerita yang berkembang itu sungguh tidak benar dan merugikan saudara Agung, karena prepensinya sangat negatif dan mendowngrade kebiwabawaan Pak Agung," ujarnya.
Menurutnya, AZ datang setelah ditelpon oleh salah satu rekannya dan sampai pada Kondisi ditengah keributan yang diawali oleh rekan-rekannya termasuk saudaranya dari luar kota.
"Saya akan cerita hasil konfirmasi sekira ditanggal 9 September 2024, ada keluarga yang bersangkutan sedang melaksanakan resepsi pernikahan kemudian karena mereka dari jauh, setelah acara selesai, saudaranya ingin refreshing di kafe diseputaran TbS, tiba-tiba saudara agung jam 8 malam ditelpon oleh saudaranya bahwa terjadi keributan," jelasnya.
Pada saat itu, sambung Yuhadi, Agung diminta datang karena terjadi keributan kecil. Namun ketika datang, justru keributan besar yang terlihat di depan matanya dan mengharuskan dirinya naik ke atas kursi karena keterbatasan tinggi badan dibandingkan dengan saudara dan pihak tempat hiburan tersebut.
"Kemudian Dia kesana dan yang terlihat bukan keributan kecil tetapi besar karena hampir adu jotos, karena dia badanya kecil maka dia naik ke atas kursi untuk melerai, bahasanya sudah jangan ribut disini saya malu melihat kalian bertengkar disini, bukan mengakui anggota DPRD, terkait tagihan juga tidak ada semuanya pada malam itu sudah dibayar sesuai bill yang ada" tambah Yuhadi.
Yuhadi juga tidak menampik ada laporan yang muncul pasca kejadian tersebut, namun yang dilaporkan bukanlah atas nama Agung sendiri.
"Setelah itu dari pihak pengelola ada yang melaporkan tapi karena ini miskomunikasi lalu diselesaikan secara kekeluargaan, perdamaian kedua belah pihak,
Kenapa agung yang dibawa-bawa, padahal saat kejadian agung tidak ada di lokasi, agung juga bukan terlapor tapi dia datang karena ditelpon atau dipanggil, saya tanya nama kafenya saja tidak tahu sebab dia kesana pakai google maps bersama supir, lalu setelah keributan semua dibawa pulang sudah sampai situ saja," beber dia.