Pembentukan Danantara Tak Perlu Buru-buru

Jumat 08 Nov 2024 - 18:56 WIB
Reporter : Rizky Panchanov
Editor : Rizky Panchanov

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut lahirnya superholding BUMN dengan nama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang akan diresmikan Presiden Prabowo Subianto.

"Danantara kan sesuai dengan Rancangan Undang-Undang BUMN yang sudah kita gulirkan hampir dua tahun sebelumnya. Kemarin memang kan roadmap-nya BUMN itu ke arah sana. Saya selalu bilang superholding itu. Jadi bukan sesuatu, jangan dilihat yang negatif gitu," ungkap Erick Thohir di Hotel Kempinski, Jakarta kepada wartawan.

Walaupun sempat direncanakan diresmikan pada 7 November 2024 lalu, Danantara hingga saat ini masih dalam pengkajian, baik itu terkait statusnya maupun dengan lingkup bisnisnya.

“Yang pasti kami BUMN sudah memberikan tempat salah satu aset Bank Mandiri. Kala ditanya, Pak ini dealnya kapan? Nah ini lagi proses kajian sama Danantara. Apakah ada peraturan pemerintahnya? Apakah ada undang-undangnya, itu biar yang ahlinya. Kalau kami di BUMN senang. Kenapa? Artinya apa? Kinerja kita yang selama ini diapresiasi, yaitu tujuh BUMN besar ini dinyatakan sehat," ungkap Erick.

Sedangkan itu, saat memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Kamis (7/11), Presiden Prabowo Subianto mengatakan pembentukan Danantara tidak perlu terburu-buru.

"Di akhir tadi (kemarin) beliau (presiden) menyampaikan, soal gagasan untuk membentuk, bukan membentuk, soal keinginan kita untuk mengonsolidasikan seluruh aset kekayaan kita dalam sebuah institusi bernama Daya Anagata Nusantara," kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi seusai acara.

Sebelumnya diberitakan, Kepala BP Investasi Danantara Muliaman Darmansyah Hadad menjelaskan Danantara nantinya berperan sebagai pengelola investasi di luar anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), serta mengelola aset-aset milik pemerintah.

"Semua aset pemerintah yang telah dipisahkan akan diurus oleh badan ini. Namun, tentu dilakukan secara bertahap. Dimulai pembentukan badan, diikuti dengan pembuatan undang-undangnya," kata Muliaman seusai pelantikannya oleh Presiden Prabowo Subianto.

BP Investasi Danantara dipimpin oleh Muliaman Darmansyah Hadad sebagai kepala, dengan Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang sebagai wakil kepala.

Keduanya diangkat melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 142/P Tahun 2024. Muliaman menambahkan bahwa pembentukan badan ini merupakan bentuk komitmen Presiden Prabowo dalam menciptakan pengelolaan investasi negara yang lebih terpadu dan terarah.(*)

Kategori :