BANDARLAMPUNG – Dua malam berturut-turut, musibah kebakaran terjadi di Kota Bandarlampung. Kebakaran pertama menimpa rumah milik Toni, warga Kelurahan Telukbetung, Kecamatan Telukbetung Selatan, Rabu (16/10) pukul 22.58 WIB. Kebakaran ini diduga akibat korsleting listrik.
Kepala Dinas Damkarmat Bandarlampung Antoni Irawan mengatakan, pihaknya langsung bergegas ke lokasi kebakaran pasca menerima informasi. ’’Dari informasi yang diterima, api muncul dari percikan api di lantai dua rumah berukuran 10 x 5 meter. Dugaan sementara akibat korsleting listrik,’’ katanya.
Antoni Irawan mengatakan, api bisa dipadamkan selama waktu dua jam, tepatnya pukul 00.34 WIB. ’’Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian ditaksir mencapai Rp20 juta,’’ ujarnya.
Dalam proses pemadaman, kata Antoni Irwan, menghabiskan 9 tangki air. ’’Kita mengerahkan 8 unit mobil pemadam dari berbagai pos, termasuk dari Mako Tendean dan Pos Siaga di Telukbetung Utara, Telukbetung Selatan, Bumiwaras, dan Kedamaian.
Kemudian pada Kamis (17/10) sekitar pukul 19.00 WIB, kebakaran hebat terjadi di sebuah gudang elektronik merek Sanken yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Bumiwaras.
Api dengan cepat melahap gudang yang berada di kawasan Kampung Kerawang, Kelurahan Garuntang, ini.
BACA JUGA:Pemkot Bandarlampung Studi Banding ke Pemkot Tangerang
Menurut kesaksian warga sekitar, api kali pertama muncul dari dalam gudang. Salah satu saksi mata, Atika, mengatakan bahwa api sudah membakar kompleks gudang sebelum pemadam kebakaran tiba di lokasi. “Itu kompleks gudang yang terbakar,” ungkap Atika.
Warga yang melihat kejadian segera melaporkan kebakaran kepada pihak Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelematan (Damkarmat) Bandarlampung.
Mendapat laporan, petugas pemadam kebakaran langsung mengerahkan enam unit mobil pemadam untuk memadamkan api. Tiupan angin yang cukup kencang turut mempersulit upaya pemadaman. Membuat api terus berkobar dengan cepat.
“Kondisi di lapangan cukup sulit karena angin yang kencang. Namun, petugas terus berupaya memadamkan api agar tidak menyebar lebih jauh,” ujar seorang petugas pemadam kebakaran di lokasi.
Diketahui pada periode Januari hingga pertengahan Oktober 2024, Dinas Damkarmat Bandarlampung telah mencatat sebanyak 183 kasus kebakaran. (gds/rif)