Tidak hanya itu Samsudin juga menginformasikan bahwa Pemprov Lampung telah menerima insentif fiskal untuk daerah berprestasi dalam kinerja pengendalian inflasi daerah dari Kementerian Keuangan RI dan Kementerian Dalam Negeri.
Insentif ini diharapkan dapat digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan, stabilitas harga, dan kelancaran distribusi di seluruh Lampung.
Samsudin mengarahkan para kepala daerah untuk memantau perkembangan inflasi di wilayah masing-masing secara intensif, serta terus berkoordinasi dengan satgas pangan dalam menjaga kelancaran distribusi dari tingkat distributor hingga ke pengecer.
”Pemantauan yang efektif harus dilakukan secara rutin agar inflasi di Lampung tetap terkendali dan daya beli masyarakat tetap terjaga,” tambahnya.
Samsudin mengapresiasi Bulog, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Bank Indonesia yang telah bekerja sama dalam pengendalian inflasi. Ia berharap sinergi antara seluruh pihak dapat terus ditingkatkan dan pengendalian inflasi harus dilakukan secara komprehensif.
BACA JUGA:Atasi Kemacetan, Jalur Lalu Lintas Simpang MBK Bandar Lampung Dipasang Traffic Light Lagi
”Kita perlu memastikan semua aspek, mulai dari pasokan, distribusi, hingga stabilitas harga berjalan dengan baik. Tidak ada yang boleh diabaikan dalam upaya menjaga inflasi tetap stabil di Lampung,” tutupnya.
Sementara Sekda Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengatakan, inflasi di Provinsi Lampung masih dalam batas yang sehat yaitu 2,5 plus minus 1 yang sudah dikaji oleh Bank Indonesia dan Bapanas.
”Jadi 1,5 sampai dengan 3,5, kalau masuk batas itu berarti aman karena inflasi itu juga dibutuhkan supaya ekonomi kita bisa tumbuh. Jika inflasi kita terlalu rendah maka ekonomi tidak menggeliat,” ujar Fahrizal Darminto usai mengikuti HLM TPID.
Secara yoy, kata Fahrizal Darminto, inflasi Lampung berada diangka 2,16 persen dan berada diatas angka nasional yang berada diangka 1,84 persen.
BACA JUGA:Eddy Sutrisno di Mata Pj. Gubernur
Meski diatas nasional, Fahrizal Darminto menyebut angka ini masih dalam batas. Target inflasi ini juga selaras dengan target pertumbuhan ekonomi. ”Jadi tidak mungkin ekonomi bisa tumbuh kalau kita deflasi,” ucapnya.
Pihaknya meminta kepada para bupati dan wali kota agar tidak lengah dan tetap mengikuti perkembangan harga komoditas secara terus menerus. ”Kalau tren ini bisa kita kendalikan InsyaAllah di Desember inflasi kita tutup tahun untuk yoy itu dalam batas yang kita desain,” tuturnya.
Dimana, Kabupaten Lampung Timur dan Mesuji telah menggunakan dana yang bersumber dari belanja tak terduga (BTT) untuk mengendalikan inflasi.
Fahrizal Darminto menjelaskan jika Lampung Timur dan Mesuji bulan kemarin deflasi karena beberapa bulan terkahir angkanya selalu naik.
”Inflasinya tinggi dan sekarang akan kembali normal sehingga angkanya turun. Mereka juga sudah menggunakan BTT untuk melakukan intervensi,” ungkapnya.(pip/yud)