ANGGOTA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) Cecep Jamani menanggapi beberapa usulan terkait insentif untuk para guru ngaji dan marbot.
Menurut Cecep, guru ngaji dan marbot merupakan orang-orang yang sangat berperan terutama di bidang keagamaan. Untuk itu, mereka perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah.
Terkait hal ini, lanjut Cecep, pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan para camat, agar insentif guru ngaji dan marbot bisa dianggarkan melalui Anggaran Dana Desa (ADD).
--
BACA JUGA:Mampu Cegah Kanker dan Kontrol Gula Darah, Ini 10 Manfaat Bunga Telang untuk Kesehatan
Sebab di kampung mempunyai satu program untuk meningkatkan bidang pendidikan yang salah satunya adalah bidang keagamaan. “Jadi terkait insentif guru ngaji dan marbot ini bisa juga dianggarkan melalui ADD. Karena mereka memang secara aktif mencerdaskan masyarakat Lampung Tengah khususnya di bidang religi,” ujarnya.
Mantan anggota Komisi IV DPRD Lamteng ini mengatakan, terkait hal ini dirinya akan menindaklanjuti serta akan berkoordinasi dengan Komisi IV DPRD Lamteng dan Kesra.
--
BACA JUGA: Pj Gubernur Didampingi Pj. Bupati Tanggamus Resmikan TPI Higienis di Pelabuhan Perikanan Kotaagung
“Bagaimana dengan kelurahan yang tidak memiliki ADD? Tentunya hal ini akan kami koordinasikan dengan kesra dan Komisi IV. Ini harus kita tindaklanjuti karena itu suatu wujud kepedulian kita terhadap para penggiat keagamaan terutama marbot dan guru ngaji,” ungkapnya.
Cecep menjelaskan, selain memberikan insentif, sebagai bentuk kepedulian terhadap para penggiat agama ini, pemerintah daerah juga bisa memberikan pembinaan. Tidak hanya melulu dengan memberikan bantuan secara tunai setiap tahunnya.
--
BACA JUGA:Dua Kader PDIP Bakal Jadi Menteri Prabowo, Begini Kata Puan Maharani
Akan tetapi juga bisa diganti dengan sistem yang lebih produktif. Seperti dengan memberikan program peternakan kambing atau itik.
“Jadi jika kita sekali memberikan program yang produktif ini, maka tahun- tahun berikutnya saya kira tidak perlu diberikan lagi. Karena ini sudah menghasilkan. Jadi jika sebelumnya selalu diberi tunai, maka bisa diganti dengan program yang lebih bagus dan efektif serta lebih produktif,” imbuhnya.