Tim Gabungan Pasang Kandang Jebak dan Kamera untuk Identifikasi Harimau Pemangsa Warga Suoh

Senin 23 Sep 2024 - 22:07 WIB
Reporter : Tim Redaksi
Editor : Agung Budiarto

SUOH – Tim gabungan dari Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), kepolisian, TNI, tim dokter hewan, aparatur pemerintahan kecamatan, serta pihak terkait lainnya telah memasang kandang jebak harimau. 

Kandang dipasang di sekitar lokasi meninggalnya Karim Yulianto (46), warga Pemangku Kalibata, Pekon Sukamarga. Karim diduga kuat menjadi korban serangan harimau sumatera (panthera tigris sondaica) pada Sabtu (21/9) malam.

 

Kepala Seksi Wilayah 3 Krui, Maris Feriyadi, S.H., M.H., mengungkapkan bahwa setelah menerima laporan tentang insiden ini, tim BB-TNBBS bersama pihak terkait segera turun ke lokasi guna melakukan upaya pencegahan agar konflik antara satwa dan manusia tidak semakin meluas.

“Kami sudah berada di lapangan sejak kemarin untuk mendiskusikan langkah-langkah yang akan diambil bersama pihak-pihak terkait,” ujar Maris pada Senin, 23 September 2024.

Sebagai langkah awal, tim gabungan telah memasang kamera trap di sekitar lokasi dan memulai proses pemasangan kandang jebak. “Kami menargetkan tiga hingga empat kandang jebak, namun sementara ini dua unit telah dipasang,” jelasnya.

Maris belum bisa memberikan keterangan pasti mengenai jenis binatang buas yang menyerang korban, meskipun jejak harimau ditemukan di sekitar lokasi. “Identifikasi masih berlangsung, nanti akan kami sampaikan setelah proses selesai,” tambahnya.

Sebelumnya, aparat gabungan dari Kecamatan Suoh, TNI, Polri, TNBBS Resort Suoh, serta masyarakat setempat berhasil menemukan organ tubuh Karim yang hilang. Bagian tulang paha dan tulang betis ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan mayat korban sehari sebelumnya. 

Camat Suoh, Dapet Jakson, S.IP., menyatakan bahwa tulang tersebut telah diserahkan kepada pihak keluarga. “Tulang paha dan betis korban ditemukan dan langsung kami serahkan kepada keluarga,” ujarnya pada Minggu malam, 22 September 2024.

Selain itu, kamera trap juga dipasang untuk mengidentifikasi binatang buas yang diduga kuat merupakan harimau sumatera. “Diharapkan besok kami sudah bisa mengidentifikasi satwa tersebut, meskipun jejak kaki harimau sudah banyak ditemukan di lokasi,” tutup Dapet Jakson. 

Konflik antara manusia dan satwa kembali terjadi di Kecamatan Suoh, Lampung Barat.

Karim Yulianto (46), warga Pemangku Kalibala, Pekon Sukamarga, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di perkebunan miliknya di Pemangku Kalibata sekitar pukul 21.00 WIB Sabtu (21/9).

Diduga kuat, korban tewas akibat serangan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). Dugaan ini muncul setelah ditemukan jejak kaki harimau di sekitar lokasi, serta kondisi jenazah korban yang kehilangan kaki kanannya.

Sebelumnya, korban dinyatakan hilang sejak pukul 16.00 WIB setelah tidak kunjung pulang dari kebunnya. Setelah dilakukan pencarian oleh keluarga dan warga, korban akhirnya ditemukan tak bernyawa.

Peratin Pekon Sukamarga, Jaimin, menjelaskan bahwa lokasi kejadian berada di sekitar kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), tepatnya di Gunung Ayem, Pemangku Kali Bata Atas.

Kategori :