BANDARLAMPUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) menyatakan telah memulai perbaikan tanggul Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung yang jebol karena overload. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas PU Bandarlampung Dedi Sutiyoso.
Dedi menyatakan perbaikan tanggul TPA Bakung yang jebol sedang berlangsung. "Saat ini sudah. Sekarang sudah dikerjakan, kira-kira semingguan lalu," katanya.
Menurut Dedi Sutiyoso, tanggul dengan tinggi lebih dari 10 meter tersebut dibangun dengan dana Rp4 miliar dari APBD Bandarlampung. "Kira-kira biayanya Rp4 miliar. Kalau tidak ada halangan, akhir Desember 2024 ini targetnya selesai dikerjakan," ujarnya.
Saat ini, kata Dedi Sutiyoso, pihaknya sedang melakukan proses pembersihan dan pembangunan pondasi dinding TPA Bakung. Selain itu, kata Dedi Sutiyoso, pihaknya akan melakukan beberapa upaya di antaranya membuat lubang pembuangan air lindi yang ditengarai kuat membuat tembok tersebut tidak kuat menahan air dan debit sampah bersamaan.
"Itu kan overkapasitas sampahnya. Begitu hujan waktu itu nggak kuat dan mendorong, lalu roboh. Makanya harus ada sulingan air. Kita buat air sampah itu keluar," ungkap Dedi Sutiyoso.
Dedi Sutiyoso menegaskan, pihaknya sejauh ini akan menangani dahulu tembok yang jebol dan baru setelahnya memikirkan air lindi sesuai dengan perintah wali kota. "Kalau untuk air lindi nanti. Sekarang, kita fokus untuk tembok itu dulu," katanya.
Sebelumnya diberitakan, gundukan sampah yang berada di lokasi robohnya tembok pembatas TPA Bakung menjadi salah satu penghambat untuk dibangunnya kembali di Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur.
Pada Kamis (6/6) di lokasi robohnya diding pembatas tersebut sudah ada lima alat berat yang tengah mengupayakan sampah-sampah plastik bisa menyingkir dan tidak menumpuk.
Namun dari apa yang terlihat, gundukan sampah tersebut mustahil bisa hilang atau dipindahkan dalam waktu dekat mengingat volumenya sangat banyak dan menyatu dengan tanah.
Kepala DLH Bandarlampung Achmad Husna mengatakan jika alat berat tersebut kini tengah bekerja membersihkan sampah yang ada agar bisa dibangun tembok baru. "Sampai dengan lokasi tembok tersebut bersih dan peralatan pengecoran tembok bisa dikerjakan," katanya. (*)