"Data kami yang mengambil uang pensiun segitu, tapi kenyataannya (uang, red) itu tidak ada," ungkapnya.
Dengan disuarakannya hal tersebut, pihaknya berharap persoalan yang telah ada sejak tahun 2018 itu bisa terselesaikan, walaupun diketahui sudah ada tersangka dibalik kasus itu semua.
"Intinya harapan kami hak kami bisa diberikan," Imbuhnya dihadapan Wakil Wali Kota Bandarlampung Dedy Amarullah, Sekda Iwan Gunawan dan Para ASN Pemkot setempat.
Wakil Wali Kota Bandar Lampung Dedy Amarullah ýang menerima aspirasi para guru tersebut mengatakan jika pihaknya akan berupaya mencarikan jalan keluar bagi permasalahan yang sudah berlarut-larut ini.
"Ini adalah hak mereka ýang mengeluarkan keluh kesahnya karena uang mereka tersimpan di Koperasi Betik Gawi, dan untuk itu kami akan fasilitasi mencarikan solusi dan berjuang supaya hak mereka dikembalikan," ungkapnya.
Dedy juga menyebutkan pihaknya akan memanggil para pengurus Koperasi Betik Gawi melalui tim kecil ýang ada guna menyelesaikan hal ini.
Untuk diketahui, sebelum menggerudug Pemkot Bandarlampung para pensiunan itu juga terlebih dahulu mendatangi Kantor Disdikbud Kota Bandar Lampung sebagai pembina koperasi guru tersebut.
Diketahui Pemkot Bandarlampung angkat bicara pasca ditetapkan delapan orang tersangka dugaan penggelapan dana pensiun milik anggota Koperasi Betik Gawi oleh Polda Lampung, belum lama ini.
Pasca pelaporan para pensiunan guru SD se kota Bandarlampung, dengan laporan polisi bernomor STTLP/B/1388/XII/2022/SPKT/Polda Lampung, Rabu 14 Desember 2022.
Delapan nama muncul sebagai tersangka, meski dua diantaranya telah meninggal dunia kasus tersebut terus berjalan di kepolisian.
Nama para tersangka yang hingga kini belum ditahan yakni, JPW, EGA, RPN, ZRN, EPN, NSY, Kemudian dua yang telah meninggal ASD dan FZL.(*)