Penelitian Sebut Air Minum Galon Berbahan Polikarbonat Aman Dikonsumsi

Rabu 28 Aug 2024 - 07:43 WIB
Reporter : Prima Imansyah Permana
Editor : Prima Imansyah Permana

JAKARTA - Kelompok Studi Polimer Institut Teknologi Bandung (ITB) merilis hasil penelitian independennya yang terbaru.

Penelitian ini menguji keamanan dan kualitas air minum dalam kemasan galon berbahan polikarbonat (PC) dari berbagai merek ternama di Provinsi Jawa Barat.

Hasilnya, menunjukkan semua sampel air minum yang diuji terbukti aman untuk dikonsumsi masyarakat dan telah sesuai dengan standar serta regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah dan juga standar internasional.

Ini merespons kegelisahan yang ditimbulkan berbagai informasi yang simpang siur tentang risiko BPA pada air minum dalam kemasan (AMDK) galon.

BACA JUGA:RMD Antar Langsung Winarti-Reynata daftar Paslon Kada ke KPU Tulang Bawang Lampung

Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran ITB Akhmad Zainal Abidin mengatakan, semua sampel air minum yang diuji bebas kandungan zat berbahaya, salah satunya, yaitu Bisphenol-A (BPA).

"Studi ini berfokus untuk mendeteksi peluruhan atau migrasi BPA dari kemasan galon berbahan polikarbonat ke dalam air minum," ujar Zainal.

Terdapat empat sampel dari merek AMDK terpopuler yang diteliti, yaitu Amidis, AQUA, Crystallin, dan Vit.

Dari penelitian yang lakukan, kata Zainal, pihaknya tidak mendeteksi non-detected/ND, BPA di semua sampel AMDK yang diuji.

BACA JUGA:Cakada Sembilan Daerah Akan Cek Kesehatan di RSUDAM, Berikut Kesiapannya

"Artinya,kadar BPA masih sangat aman, berada jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan otoritas keamanan pangan nasional dan internasional, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI), BadanPengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” ungkapnya.

Disampaikan Zainal, penelitian ini merupakan bagian dari upaya mengedukasi masyarakat mengenai kualitas dan keamanan AMDK yang berbasis pada serangkaian uji ilmiah yang ketat, tepercaya, dan independen.

Lanjut Zainal, BPA pertama kali dibuat pada tahun 1891, telah digunakan secara luas terutama dalam pembuatan plastik polikarbonat. 

BPA tahan terhadap suhu dari -40 hingga 145 derajat Celcius. Selain digunakan dalam produk kemasan pangan, BPA juga ditemukan dalam berbagai produk sehari-hari lainnya seperti tambal gigi, makanan dan minuman kaleng, serta kertas termal yang digunakan untuk struk belanja.

BACA JUGA:REI Berharap Gratis PPN Perumahan Berlanjut di 2025

Kategori :