Pendampingan Pengolahan Eco Enzyme Limbah Pisang sebagai Sabun Antiseptik dalam Rangka Mewujudkan Zero Waste d

Selasa 27 Aug 2024 - 20:48 WIB
Reporter : Anggi Rhaisa
Editor : Taufik Wijaya

Limbah ini menjadi sampah basah yang dapat menggangu pemandangan serta kebersihan lingkungan pemukiman. 

Sejauh ini, limbah sebagian diolah menjadi pupuk kompos alami dan sebagian lainnya dibiarkan begitu saja. 

Berdasarkan pengamatan, masyarakat desa masih terus berupaya bangkit dari kondisi akibat dampak musibah tsunami. 

Masyarakat juga sangat antusias untuk mendapatkan pengarahan serta pelatihan tentang pengetahuan penting dan keterampilan kerja yang dapat menjadi bekal mereka dalam bekerja.

Ketua Tim Pengabdian Unila Prof. Dr. dr Asep Sukohar, S.Ked., M.Kes., alasan ini lah yang melatarbelakangi kegiatan pelatihan pembuatan eco enzyme limbah kulit pisang dilakukan di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. 

BACA JUGA:Pengusaha Keluhkan Denda Tambat Kapal, Pelindo Diduga Otak-atik Waktu Untuk Naikkan Tarif

Tim Pengabdian Unila tersebut dihadiri oleh peserta dari ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Kunjir. Turut hadir pula kepala desa Kunjir yang diwakili oleh sekretaris desa. 

Sebanyak empat personel dosen Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung sebagai tim pelaksana kegiatan. Terdiri, atas ketua pelaksana pengabdian kepada masyarakat dan tiga tim dosen bertindak sebagai pemateri dan pemberi pelatihan. 

Kegiatan ini juga melibatkan empat orang mahasiswa sebagai tim pendukung pelaksana.

Acara ini diawali dengan pembukaan kegiatan oleh sekretaris desa Kunjir yang kemudian dilanjutkan pada agenda pertama yakni, penyampaian materi tentang pembuatan eco enzyme. 

Sebelum menerima materi, peserta diminta untuk menjawab soal pre-test guna mengukur pengetahuan awal peserta. Setelah mengikuti rangkaian kegiatan peserta akan diminta menjawab soal post-test guna mengukur peningkatan pengetahuan peserta. 

Sebelum memulai agenda materi, dilakukan dialog singkat tentang latar belakang kegiatan dilakukan. Serta menyampaikan harapan ke depan setelah peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pengolahan limbah kulit pisang menjadi eco enzyme.

Materi yang disampaikan meliputi informasi dasar tentang Eco-enzyme, alasan mengapa perlu membuat eco enzyme, teknik pembuatan-pemanenan penyimpanan pemanfaatan eco enzyme.

Lalu, pengolahan cairan eco enzyme menjadi produk sabun transparan. Sebanyak 25 peserta telah mengikuti kegiatan ini dari awal hingga kegiatan selesai.

Berdasarkan informasi, belum ada peserta yang pernah mengikuti pelatihan atau bahkan mempraktikkan pembuatan Eco-enzyme.  Mayoritas peserta merupakan ibu rumah tangga yang tinggal di Desa Kunjir, dan didominasi pada rentang usia 31-40 tahun sebanyak 36%, 41-50 tahun 28%, 51-60 tahun 24%, dan 21-30 tahun 12%.

Berdasarkan hasil pengukuran pengetahuan peserta melalui pre-test dan post-test, terdapat peningkatan pengetahuan peserta sebesar 44% setelah diberikan materi dan praktik langsung pembuatan Eco-enzyme. 

Tags :
Kategori :

Terkait