Pendampingan Pengolahan Eco Enzyme Limbah Pisang sebagai Sabun Antiseptik dalam Rangka Mewujudkan Zero Waste d

Selasa 27 Aug 2024 - 20:48 WIB
Reporter : Anggi Rhaisa
Editor : Taufik Wijaya

--Tri Dharma Unila--

Oleh: Prof. Dr. dr. Asep Sukohar, S.Ked., M.Kes. (Ketua Tim),  Apt. Dwi Aulia Ramdini, M.Farm., Apt. Citra Yuliyanda P, M.Farm., Afriyani, M.Farm.

BANDARLAMPUNG - Desa Kunjir terletak di Kabupaten Lampung Selatan. Jaraknya sekitar 23 km dari Kota Kalianda dengan waktu tempuh normal sekitar 30 menit. 

Sedangkan jika dari Bandarlampung, jaraknya sekitar 83 km dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam (Desa Wisata Kunjir, n.d.). 

Terdapat tiga lokasi objek geowisata yang ditemukan di lokasi ini, yaitu area manifestasi panas bumi pertama, area manifestasi panas bumi kedua, dan air terjun. (Maydiantoro et al., 2021). 

Desa ini merupakan salah satu desa yang wilayahnya terkena dampak tsunami akibat aktivitas vulkanik gunung api di Selat Sunda pada tahun 2018 lalu  (BNBP, 2021; Mulyatno et al., 2020). 

Jumlah penduduk Desa Kunjir total sebanyak 2.740 jiwa. Sebanyak 605 jiwa di antaranya belum bekerja, 514 jiwa mengurus rumah tangga, dan 242 jiwa petani. 

BACA JUGA:Bukti Keseriusan, Adi Erlansyah Daftar ke KPU

Status Indeks Desa Membangun (IDM) desa ini adalah maju, meskipun demikian jumlah penduduk yang belum bekerja masih mendominasi (Website Resmi Desa Kunjir, 2022). 

Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Desa ini juga merupakan salah satu desa penghasil rempah seperti lada, dan cengkeh (Cendana News, 2016). 

Selain itu desa ini juga menjadi pemasok buah pisang ke berbagai wilayah di Provinsi Lampung dan daerah lain di Pulau Jawa. 

Berdasarkan keterangan Kepala Desa Kunjir, setiap hari ada sekitar 3-5 truk pengangkut pisang untuk dikirim ke beberapa wilayah Provinsi Lampung dan Pulau Jawa. 

Pisang yang akan dikirim akan dilakukan penyortiran lebih dulu. Pisang yang kurang bagus biasanya akan dipisahkan dan dibuang menjadi limbah. 

Selain itu sisa batang pohon pisang juga banyak menumpuk ketika masa panen tiba. Limbah ini lah yang kemudian menjadi permasalahan yang belum mendapatkan solusi praktis. 

BACA JUGA:Disambut Aksi Damai, Jokowi Borong Jengkol di Pasirgintung

Tags :
Kategori :

Terkait