Gubernur Lampung Panggil Produsen Minyakita, Bahas Harga Jual di Atas HET

-GRAFIS/EDWIN RADAR LAMPUNG-

BANDARLAMPUNG – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dijadwalkan menggelar rapat dengan sejumlah perusahaan produsen minyak goreng rakyat atau MinyaKita pada Rabu, 27 Agustus 2025.

Rapat ini merupakan tindak lanjut dari temuan gubernur saat melakukan sidak di Pasar Natar, Lampung Selatan, Jumat (22/8). Dalam kunjungan tersebut, Mirza mendapati MinyaKita dijual Rp17.000 per liter, melebihi harga eceran tertinggi (HET) Rp15.700 per liter.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung Evie Fatmawaty menjelaskan rapat tersebut bertujuan mencari penyebab tingginya harga MinyaKita sekaligus solusi agar harga kembali stabil.

’’Kita kumpulkan untuk mencari tahu penyebabnya, apakah karena stok tidak sesuai kebutuhan penduduk atau rantai distribusinya terlalu panjang,” ujar Evie, Senin (25/8).

Ia menambahkan, Pemprov Lampung menginginkan rantai distribusi lebih singkat. “Idealnya, dari perusahaan langsung ke Bulog dan Bulog langsung ke masyarakat. Ini yang kita coba benahi,” jelasnya.

BACA JUGA: Tertangkap Warga di Hajimena Pelaku Curanmor Dimassa

Saat ini terdapat sekitar lima perusahaan produsen Minyakita di Lampung. Gubernur meminta mereka memaparkan kapasitas produksi, alokasi untuk Lampung, serta distribusi keluar daerah.

Sebelumnya, Mirza menegaskan perlunya perbaikan tata niaga minyak goreng di Lampung agar harga sesuai aturan. “Jangan sampai Lampung sebagai produsen sawit, tapi masyarakat justru membeli minyak goreng lebih mahal,” tegasnya.

Dalam dialog dengan pedagang di Pasar Natar, diketahui harga tinggi dipicu modal beli yang sudah mencapai Rp16.000 per liter, sebagian besar dipasok dari luar Lampung.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Perkembangan Harga (IPH) Provinsi Lampung turun -0,19 persen pada minggu ketiga Agustus 2025.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, penurunan dipengaruhi turunnya harga cabai rawit, bawang putih, dan cabai merah. Namun, beberapa komoditas masih naik, seperti bawang merah, beras, dan minyak goreng.

BACA JUGA:Kekurangan Ruang Kelas, SDN 1 Semarangjaya Hanya Terima 28 Siswa

Harga beras medium naik 1,1 persen menjadi Rp14.005/kg, beras premium naik 0,83 persen menjadi Rp16.618/kg. Minyak goreng naik tipis 0,21 persen, sementara harga Minyakita turun 0,05 persen dibanding bulan sebelumnya, meski masih di atas HET.

Bawang merah mencatat lonjakan tertinggi, naik 12,79 persen menjadi Rp53.098/kg, jauh di atas HET Rp36.500/kg.

Tag
Share