BANDAR LAMPUNG, RADAR LAMPUNG – Bagi penderita diabetes, jagung merupakan salah satu bahan makanan alternatif pengganti nasi. Pasalnya, jagung memiliki kandungan karbohidrat dan serat yang cukup tinggi.
Setiap 100 gram jagung mentah mengandung sekitar 31,5 gram karbohidrat. Karena itu, kandungan karbohidrat ini dapat membantu mengatur kadar gula darah. Sekaligus juga memberikan rasa kenyang lebih lama.
Jagung termasuk dalam kelompok sayuran bertepung. Sama halnya dengan kacang polong atau kentang. Sayuran bertepung ini memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Karena itu, jagung manis juga bisa meningkatkan kadar gula darah.
Saat mengonsumsi karbohidrat, tubuh akan mengubahnya menjadi glukosa (gula). Glukosa ini yang kemudian masuk ke dalam aliran darah sebagai sumber energi.
Namun demikian, jagung manis tidak akan berdampak negatif pada kadar gula darah jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Indeks Glikemik Jagung Manis
Indeks glikemik (IG) adalah ukuran yang menunjukkan seberapa cepat karbohidrat dalam makanan mempengaruhi gula darah.
Makanan dengan IG tinggi (lebih dari 70) cenderung membuat gula darah naik dengan cepat, sedangkan makanan dengan IG rendah (kurang dari 55) akan menaikkan gula darah lebih lambat dan stabil.
Jagung manis memiliki nilai IG 52, yang berada di batas bawah kategori IG sedang. Artinya, jagung manis masih bisa dikonsumsi oleh penderita diabetes dalam jumlah terbatas.
Namun, penting untuk tetap memantau kadar gula darah Anda, karena jagung manis tetap dapat mempengaruhi level gula darah meskipun dalam kategori IG yang lebih rendah.
Nutrisi dan Manfaat Kesehatan pada Jagung Manis
Jagung manis adalah salah satu sumber pangan yang kaya nutrisi dan memiliki berbagai manfaat kesehatan. Berikut ini rincian nutrisi yang terkandung dalam jagung manis dan bagaimana setiap komponen tersebut dapat mendukung kesehatan tubuh Anda.