Unila Target Launching PTNBH 2026

Kamis 15 Aug 2024 - 21:14 WIB
Reporter : Anggi Rhaisa
Editor : Syaiful Mahrum

Gelar Lokakarya Pengembangan Sistem Manajemen Layanan Laboratorium 

 

BANDARLAMPUNG - Universitas Lampung (Unila) melalui Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri (PR-PTN) telah mengadakan Lokakarya Pengembangan Sistem Manajemen Layanan Laboratorium. Lokakarya dibuka Wakil Rektor IV Unila Dr. Ayi Ahadiat di Ballroom Radisson Hotel, Bandarlampung, Kamis (15/8).

Ayi Ahadiat menjelaskan, lokakarya ini menjadi salah satu upaya mendukung Unila mencapai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) pada 2026. ’’Target Unila bisa launching PTNBH pada 2026," kata Ayi Ahadiat saat ditemui usai membuka lokakarya.

Ayi Ahadiat menyampaikan, Unila saat ini memiliki 128 laboratorium berbagai bidang. Menurut Ayi Ahadiat, laboratorium tersebut selama ini hanya untuk kepentingan pendidikan dosen dan mahasiswa. 

Namun, kata Ayi Ahadiat, sebenarnya Unila memiliki laboratorium yang sangat mampu untuk memberikan layanan kepada publik.

Karena itu, kata Ayi Ahadiat, pihaknya tengah memperkuat layanan dan fasilitas. Hal itu dengan target laboratorium terintegrasi dalam 1 platform untuk memudahkan akses. ’’Ini agar laboratorium Unila dapat bermanfaat untuk publik hingga industri dan tetap mengedepankan layanan pendidikan. Seharusnya pada 2026 bisa go public. Saat ini sedang fokus menyiapkan sumber daya manusia (SDM)," ungkapnya.

Sementara Ketua PR-PTN Unila sekaligus Ketua Pelaksana Prof. Mahrina Sari, M.S. menyampaikan bahwa Unila memiliki 473 tenaga laboran, teknis, PLP (pranata laboratorium pendidikan), dan dosen yang telah bersertifikasi kompetensi.

"SDM tersebut sebagian terverifikasi. Tapi, ada yang sedang dalam peremajaan karena masa berlakunya. Jadi 473 orang ini sedang mengikuti sertifikasi kompetensi," kata Prof. Mahrina.

Prof. Mahrina juga menyampaikan pengembangan sistem manajemen layanan laboratorium merupakan bagian dari revitalisasi perguruan tinggi negeri. "Targetnya laboratorium di Unila terintergrasi pada 2025 untuk mempersiapkan kebutuhan PTNBH," ujarnya.

Apalagi layanan laboratorium UGM sudah terakreditasi ISO/IEC17025, kata Prof. Mahrina, sementara di Unila sudah ada tiga laboratorium terakreditasi ISO/IEC 17025.

’’Untuk level skema Laboratorium terakreditasi ISO/IEC sudah ada beberapa fakultas di Unila dan sedang berupaya mengembangkan sistem manajemen layanan laboratorium. Salah satunya menghadirkan narasumber dari laboratorium UGM. Laboratorium Terpadu UGM sudah lebih maju dari laboratorium perguruan tinggi negeri lainnya," ungkap Prof. Mahrina.

Perwakilan narasumber, Prof. Dr. Yusril Yusuf, S.Si., M.Si., M.Eg. yang merupakan kepala LPPT UGM membahas mengenai pemahaman  laboratorium dan bisnis. Ia menyampaikan bahwa laboratorium selain  menjalankan fungsi utamanya, dapat juga menentukan layanan layanan (pendidikan, penelitian, pengujian, kalibrasi, pelatihan, konsultasi, dan lainnya) untuk tujuan bisnis yang berpotensi untuk memberi pendapatan.

Laboratorium, kata Prof. Yusril, menetapkan program kegiatan, ruang lingkup, parameter, dan lainya untuk tujuan bisnis tersebut sesuai dengan jenis serta kompetensi yang dimiliki oleh laboratorium.

’’Laboratorium yang memberikan layanan (seperti pengujian dan kalibrasi) yang hasilnya digunakan untuk keperluan komersial, layanan tersebut dapat terakreditasi ISO/IEC 17025: 2017,’’ ungkap Prof. Yusril.

Tags :
Kategori :

Terkait