Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diramalkan Lesu hingga Akhir 2024

Minggu 11 Aug 2024 - 20:37 WIB
Reporter : Tim Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

JAKARTA - Sejumlah analis memproyeksi pertumbuhan perekonomian Indonesia masih akan melambat. Asumsinya diperkirakan berkisar 4,9 hingga 5 persen hingga akhir tahun ini. Angka tersebut lebih rendah dari target pemerintah sebesar 5,1 sampai 5,2 persen.

 

Chief Economist Permata Bank Josua Pardede menyatakan, konsumsi rumah tangga masih akan lesu. Adanya pemilihan kepala daerah (pilkada) tampaknya tidak akan signifikan mendongkrak perekonomian di semester II 2024.

 

Bahkan, dia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional dari 5,2 persen menjadi 5,04 persen. "Memang ada dampak dari pilkada, namun kontribusinya relatif lebih terbatas dibandingkan dari pemilu," ungkap Josua dalam Economic Review: Mid-Year 2024 Permata Bank, Jumat (8/8).

 

 

Pembentukan modal tetap bruto bakal mendorong perekonomian. Sejalan dengan kepercayaan investor yang meningkat pasca pemilu.

 

Ditambah, potensi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) yang lebih tinggi jelang akhir tahun yang dapat menarik investasi lebih lanjut ke emerging market, termasuk Indonesia. "Dapat menyebabkan peningkatan investasi langsung dan arus modal masuk. Sehingga memperkuat investasi sektor swasta," kata Josua.

 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, tantangan ekonomi baru akan terlihat pada triwulan III dan IV tahun ini. Salah satu yang mulai terlihat adalah purchasing managers index (PMI) manufaktur Indonesia per Juli 2024yang berada di bawah zona ekspansi. Yakni hanya di level 49,3. Dari sisi konsumsi rumah tangga, khususnya kelas menengah sedang mengalami tekanan.

 

"Berbeda dari triwulan pertama dan sebagian triwulan kedua yang masih menikmati dari Idul Fitri, seperti mudik," ungkap Bhima.

 

Tags :
Kategori :

Terkait