JAKARTA - Peluang Anies Baswedan untuk mengikuti Pemilihan Gubernur Jakarta semakin tipis. Pasalnya, sejauh ini, Anies belum mampu menarik dukungan dari partai politik untuk mengusungnya pada pilgub mendatang.
Kondisi ini membuat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberi sinyal untuk menarik dukungannya terhadap Anies. “Karena baru dapat SK usungan dari PKS, Anies dan Shohibul Imam (AMAN) kemungkinan gagal jadi cagub atau cawagub DKJ,” kata Wasekjen DPP PKS Zainudin Paru saat dikonfirmasi disway.id (grup Radar Lampung).
Zainudin memaparkan, hingga deadline 4 Agustus 2024 lalu, Anies belum berhasil mendapatkan partai koalisi untuk menggenapkan 4 kursi PKS dari 22 kursi syarat dukungan 20 persen calon kepala daerah.
“Dalam waktu satu, dua hari, ke depan sudah ada kepastian calon Gubernur DKJ yang akan diusung oleh PKS,” terangnya.
BACA JUGA:KPK Minta Keterangan Komisaris ASDP
Diketahui, PKS awalnya telah mendeklarasikan pasangan AMAN untuk Pilgub Jakarta pada Juni 2024. Namun, hingga tenggat waktu, Anies belum berhasil memenuhi syarat dukungan dengan menambah empat kursi lagi dari partai-partai lain.
PKS sebelumnya membuka komunikasi dengan NasDem dan PKB, yang juga memberikan peluang untuk mendukung Anies dalam Pilkada Jakarta.
Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan bahwa pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman (Aman) dirasa ideal untuk memimpin Jakarta.
“Saya kira dua kandidat ini bukan kandidat yang kehidupannya lokal, mereka juga sudah mengalami pendidikan di luar negeri, dan bahkan berbagai wawasan global yang mereka miliki,” ujar Syaikhu di Hotel Sahid, Jakrta Pusat, pada Kamis, 27 Juni 2024 lalu.
Kendati demikian, Presiden PKS itu berharap, bahwa pasangan Aman akan menjadi modal utama untuk memimpin Jakarta yang lebih baik. “Insya allah ini akan menjadi modal utama untuk pemimpin Jakarta,” katanya. (dnn/c1/fik)