Kelompok Preman Bersenjata Aniaya Massa Aksi Tolak Angkutan Batu Bara

Jumat 09 Aug 2024 - 20:55 WIB
Reporter : Tim Redaksi
Editor : Taufik Wijaya

// Polisi Buru Pelaku Berinisial A //

BLAMBANGANUMPU – Pro-kontra angkutan batu bara seolah tak kunjung habis. Puncaknya, pecah bentrok antara massa pro dan kontra angkutan batu bara.

Dari informasi yang dihimpun, bentrok ini berawal ketika massa gabungan warga dan ormas Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) menggelar aksi damai menolak angkutan batu bara melintasi jalan nasional, di kawasan sekitar Tugu Simpang Empat Negeribaru, Kecamatan Umpusemenguk, Waykanan, Kamis (8/8).

Massa menolak angkutan batu bara melintas karena menilai mereka sebagai biang keladi kerusakan jalan. Namun karena aksi ini tak mendapat respons yang baik dari pihak kepolisian dan pemerintah daerah, massa melanjutkannya hingga malam hari.

Aksi massa jadi lebih berani. Mereka tidak hanya menggelar orasi di jalan, sebagian massa juga nekat memberhentikan truk batu bara untuk memberikan sosialisasi. Semakin lama, ada pula massa yang memaksa para sopir angkutan batu bara memutar balik.

BACA JUGA:KPU: RPJP Jadi Rujukan Visi-Misi Paslon Kada

Para driver tentu saja merasa tak terima dengan perlakuan tersebut. Mereka diduga meminta bantuan sekelompok preman sebagai backing untuk membubarkan aksi yang dinilai telah menjurus anarkis tersebut.

Tak berselang lama, sekitar pukul 19.47 WIB, puluhan preman datang dengan menumpang 6 mobil pikap dan beberapa sepeda motor. Tanpa basa-basi, mereka langsung menyerang warga dan anggota LMPI Waykanan yang sedang menggelar aksi damai.

Sebagian anggota kelompok dengan membekal senjata tajam dan tumpul berupaya membubarkan massa. Salah satu korban adalah aktivis LMPI. Susanto (40). Warga Blambanganumpu, Waykanan, ini dibacok berkali-kali hingga terluka pada bagian punggung, tangan, pelipis dan mata kiri. Sementara, sejumlah aktivis lain mengalami luka memar. 

Massa yang tak menyangka akan diserang tunggang langgang menyelamatkan diri. Dari video amatir yang beredar, tampak seorang warga berteriak: ’’Mana polisi, mana polisi? Ada apa ini kok diam saja,” ujar pengambil video.

BACA JUGA:Ratusan Kepala SD Dipungut Biaya Study Tour ke Bali, Dana Rp858,45 Juta Tak Jelas Rimbanya

Setelah penyerangan dan ada beberapa anggota LMPI yang terluka,  barulah anggota kepolisian datang melerai. Sayangnya, kelompok penyerang seolah tak mengindahkan keberadaan polisi. 

Akibatnya, polisi sempat membuang tembakan ke udara guna membubarkan kelompok penyerang. Setelah tembakan peringatan, kelompok tersebut baru mundur teratur.

Sementara, para aktivis yang terluka itu langsung dibawa warga ke RSUD Zainal Abidin Pagar Alam (ZAPA) untuk mendapat pertolongan. 

Menanggapi insiden tersebut, Ketua LMPI Kabupaten Waykanan Rivan Zulizar mengecam aksi kekerasan terhadap anggotanya. Ia meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut. 

Tags :
Kategori :

Terkait