Kepala SMPN 15 Krui Indaris Indriyanta menyebutkan, atap ruang kelas yang ambruk itu sebelumnya digunakan untuk siswa kegiatan belajar mengajar siswa kelas VII A.
Ruang kelas itu merupakan bangunan lama. Sebelumnya pada bagian kerangka atap yang terbuat dari baja ringan sudah banyak keropos.
BACA JUGA:Perselisihan Asmara Berakhir Damai dengan Rembuk Pekon
Selain itu, gedung SMPN 15 Krui ini memang berada didekat pinggir pantai.
“Sebelumnya, kita sudah berinisiatif untuk memindahkan peserta didik kelas VII A untuk menempati salah satu ruang kelas IX yang sudah tidak melakukan kegiatan belajar,” kata Indaris.
Indaris menyebutkan, sebelum atap ambruk, di wilayah itu turun hujan disertai angin kencang.
Terkait peristiwa itu, Indaris mengatakan sudah menyampaikan laporan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesisir Barat.
Harapannya, ke depan bisa segera mendapat perhatian pemerintah untuk dilakukan perbaikan terhadap atap bangunan yang roboh itu.
“Jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan akan berdampak terhadap pelaksanaan tahun pelajaran baru nanti. Terutama untuk satu lokal di kelas VII. Termasuk ruang kelas IX. Ada dua lokal yang butuh perehaban dan diharapkan dapat diperbaiki,” ujarnya.
Sementara Camat Pesisir Selatan, Mirton Setiawan mengatakan pihaknya sudah mendapat informasi salah satu atap bangunan ruang kelas di SMPN 15 Krui ambruk. (ozy/c1/abd)