RAHMAT MIRZANI

Tiga Capres Tuntas Berdebat

DEBAT CAPRES TERAKHIR: (Dari kiri) Capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, Minggu (4/2) malam.-FOTO CAPTURE PRIMA IMANSYAH/RADAR LAMPUNG-

BANDARLAMPUNG – Tiga calon presiden (capres) RI periode 2024– 2029 tuntas berdebat. Itu setelah ketiganya tampil pada debat capres terakhir, Minggu (4/2).

Seperti sebelumnya, mengawali debat tadi malam, masing-masing capres terlebih dahulu menyampaikan visi-misinya sebelum memasuki tahapan tanya jawab. Prabowo Subianto yang mendapat kesempatan pertama mengatakan salah satu proyek strategisnya memberi makan bergizi untuk seluruh anak Indonesia. Termasuk yang masih dalam kandungan ibunya dan selama sekolah sampai dewasa.

’’Ini akan mengatasi angka kematian ibu waktu lahir, akan menyerap semua hasil panen para petani dan nelayan. Ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan lainnya," ujar dia.

Pada bidang kesehatan, Prabowo akan membangun rumah sakit modern di setiap kabupaten/kota dan puskesmas modern di setiap desa di seluruh Indonesia. ’’Kami akan mempercepat mengatasi kekurangan dokter di Indonesia. Kita kekurangan sekitar 140.000 dokter dan itu akan kita atasi dengan cara menambah fakultas kedokteran di Indonesia," ungkapnya.

BACA JUGA:Oknum Kapolsek Diduga Intimidasi Pengacara

Pihaknya pun akan membangun 3 juta rumah bagi masyarakat yang belum memiliki rumah. Yaitu dengan rincian 1 juta rumah di desa, 1 juta di kota, dan 1 juta di pesisir.

’’Untuk pendidikan strategis, kita harus memperbaiki gaji guru termasuk gaji honorer meningkat dan juga seluruh penyelenggara negara," ungkapnya.

Sementara, Ganjar Pranowo yang mendapat kesempatan kedua menyampaikan bahwa membangun Indonesia yang beradab perlu dimulai dari tiga bagian. Pertama preventif, yaitu sesuatu yang paling bagus di mana semua pihak dapat olahraga dan makan sehat.

"Itu akan membantu dalam politik kesehatan kita akan jauh lebih baik dan tentu saja akses kesehatan yang diperlukan di setiap desa. Kenapa Ganjar-Mahfud membuat satu desa satu faskes satu nakes? Karena kami ingin mereka mendapatkan yang terbaik dan kemudian ibu, anak, lansia, disabilitas, masyarakat adat akan mendapatkan peran yang sama di dalam layanan-layanan kesehatan," tuturnya.

BACA JUGA:Mendag Zulhas Sambut Baik Penempatan Pasar Wisata Jelajah Danau Ranau

Di daerah-daerah terisolasi, katanya, mereka membutuhkan akses kesehatan, pendidikan, dan lainnya. "Jika itu semua sudah baik bapak/ibu, maka pendidikan dan kebudayaan mesti kita bangun bersama-sama memberikan akses terbaik untuk anak-anak didik kita. Termasuk nasib buruk guru dan dosen," ungkapnya.

Dia pun mengaku mendapat pesan perempuan muda dari Yogyakarta agar Ganjar-Mahfud memberi perhatian kepada dua kelompok. Yaitu perempuan dan disabilitas.

"Supaya mereka tidak mendapatkan perlakuan diskriminatif. Setelah itulah baru mereka bekerja dan tentu saja keterampilan yang dia dapatkan melalui pendidikan yang baik ini akan mendorong atau bisa merespons lapangan kerja yang sangat terbuka dan upah buruh yang baik," terangnya 

Terakhir, Anis Rasyid Baswedan menyampaikan bahwa masalah besar di Indonesia saat ini adalah ketimpangan, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan. Ketimpangan seperti antara Jakarta dan luar Jakarta, Jawa luar Jawa, kaya-miskin, desa-kota, serta pendidikan umum, pendidikan agama, dan pendidikan kejuruan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan