RAHMAT MIRZANI

Koordinasi Lintas Sektor Kunci Keberhasilan Optimalisasi Gas Bumi

Generated images AI yang menggambarkan utilitas untuk jaringan gas bumi.--FOTO ILUSTRASI JAWA POS.COM

JAKARTA - Penguatan koordinasi dan terciptanya kesepahaman lintas sektor mutlak diperlukan untuk optimalisasi gas bumi di dalam negeri. Kesepahaman ini berdampak signifikan dan perlu segera dijalankan agar kebutuhan industri pengguna sumber energi ini bisa terpenuhi, sekaligus menjaga mata rantai industri migas.

 

Wakil Ketua Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB), Achmad Widjaja, mengatakan bahwa yang terpenting bagi industri pengguna gas bumi adalah kepastian pasokan dan kepastian harga untuk menjaga keberlangsungan serta keberlanjutan produksi.

 

Achmad menyadari bahwa konsistensi kepastian pasokan gas bumi saat ini sulit terealisasi karena masih terdapat sejumlah faktor yang perlu dibenahi, salah satunya terkait harga sebagaimana tercermin dalam program gas murah untuk industri yang dikenal sebagai Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).

 

 

“Kalau perlu HGBT buat industri dicabut saja. Yang penting adalah kepastian pasokan,” ucap Achmad dalam acara Forum Gas Bumi 2024.

 

Program HGBT yang mematok harga sebesar USD6 per MMBTU memang bermanfaat bagi industri pengguna gas bumi. Namun, di sisi lain, negara harus menyubsidi sektor hulu migas sehingga produksinya sangat tergantung pada ketersediaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

 

Selain itu, midstream dan downstream sebagai pemilik serta pengelola infrastruktur penyaluran gas bumi juga tidak mencapai nilai keekonomian. Situasi ini menciptakan ketidakpastian pasokan yang pada akhirnya tidak menguntungkan pihak manapun.

 

“Padahal yang terpenting adalah kepastian pasokan gas ke industri,” tegas Achmad.

Tag
Share