RAHMAT MIRZANI

Salah Paham, Anggota Dewan Diduga Aniaya Warga

DIRAWAT: Korban penganiayaan yang diduga dilakukan anggota DPRD Tanggamus menjalani perawatan di rumah sakit. -FOTO ARIF/RLMG -

BANDARLAMPUNG - Anggota DPRD Tanggamus Johny Wahyudi harus berurusan dengan hukum. Ia dilaporkan atas kasus dugaan penganiayaan.

Kasus ini tertuang dalam Laporan Polisi Nomor LP/B/865/IV/2024/SPKT/Polresta Bandar Lampung/Polda Lampung tanggal 15 Juni 2024.

Peristiwa itu terjadi di depan Mahan Agung, Jl. Dr. Susilo, Sumurbatu, Telukbetung Utara, Bandarlampung, Jumat (14/6) sekitar pukul 23.55 WIB.

Korban bernama Nopri (27), warga Bandarlampung. Ia mengaku didatangi oleh terlapor di lokasi tersebut. “Jadi dia minta lokasi saya, ya saya kirim. Ternyata didatengin beneran sama dia,” kata Nopri kepada Radar Lampung.

Saat bertemu, sambung Nopri, keduanya sempat berbincang yang berujung cekcok mulut. Puncaknya, terlapor mengambil sebuah batu dan menghantamkannya ke kepala Nopri.

BACA JUGA:Napi Lapas Narkotika Bandarlampung Jadi Jagal

“Batunya lumayan keras, kira-kira 30 cm. Saya sempat nangkis pake tangan tapi tetep kena kepala,” jelas Nopri.

Pria yang mengaku sebagai karyawan swasta ini mengaku, saat kejadian terlapor membawa teman. Alih-alih melerai, teman terlapor justru memegangi tubuhnya. “Temannya itu kayak pura-pura mau misah tapi malah pegangin badan saya,” sesalnya.

Akibat insiden tersebut, tangan dan kepala Nopri mengalami luka sehingga harus menjalani rawat inap di rumah sakit. “Saya langsung laporan malem itu juga. Nah ini Alhamdulillah udah dapet kamar rawat inap,” terangnya.

Menurutnya, permasalahan itu terjadi karena ada kesalahpahaman antara mereka. Sayang, Nopri enggan membeber kesalahpahaman tersebut.

Nopri hanya berharap pihak kepolisian dapat menindaklanjuti kasus tersebut secara profesional. “Harapan saya ya diproses sesuai hukum,” tutupnya.

Menanggapi kejadian tersebut, Johny Wahyudi saat dikonfirmasi justru memiliki versi lain. “Bukan penganiayaan. Justru tangan saya yang luka dan baju sampe robek,” katanya.

Menurut versi Johny, Nopri lah yang terlebih dahulu menghubunginya melalui ponsel. Dari komunikasi itu, katanya, Nopri sempat melontarkan kalimat-kalimat tidak pantas. Termasuk kalimat bernada menantang.

BACA JUGA:Bunda Eva: Pengorbanan adalah Perjuangan!

Tag
Share