Salah Paham, Anggota Dewan Diduga Aniaya Warga

DIRAWAT: Korban penganiayaan yang diduga dilakukan anggota DPRD Tanggamus menjalani perawatan di rumah sakit. -FOTO ARIF/RLMG -

“Ya sudah, saya coba datangi dia, tanya lokasinya. Karena dari awal justru dia yang pengen bener ketemu saya. Kebetulan saya juga lagi di daerah Tanjung Karang,” ungkap Johny.

Ia melanjutkan, sebelum bertemu Nopri sempat beberapa kali berpindah tempat. “Dia bilang di Begadang, saya ke sana nggak ada. Terus bilang di Teluk, nggak ada lagi. Akhirnya dia kirim lokasinya terakhir,” ucapnya.

Saat bertemu, sambung Nopri, mereka sempat saling adu argumen. Namun kemudian Johny menyudahinya dan balik badan hendak pergi. Sayangnya, Johny justru ditarik oleh Nopri.

“Saya mau pulang malah ditarik baju sampe robek, tangan saya luka kena cakar. Kebetulan ada batu ya saya ambil untuk membela diri. Tapi nggak pernah saya pukul, batu itu cuman saya pegang aja,” terangnya.

BACA JUGA: Melawan Hoax dengan Etika Komunikasi

“Saksinya banyak kok, saya sengaja bawa teman dua orang supaya jadi saksi,” lanjutnya. Kedua temannya itulah yang menurut Johny melerai mereka berdua.

Ditanya terkait dirinya yang dilaporkan, Johny mengaku akan kooperatif jika harus dipanggil pihak kepolisian. Sebab Johny meyakini, dirinya benar dan tidak melakukan pemukulan apalagi penganiayaan seperti yang dilaporkan. “Ya bukan aniaya lah, kalo memang ya buktikan dengan jelas,” tegasnya.

Namun, Johny mengaku, pihaknya juga akan membuat laporan balik ke pihak kepolisian. “Saya sudah visum ini, tinggal nanti laporan,” tandasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung saat dikonfirmasi terkait laporan tersebut mengaku akan memeriksanya terlebih dahulu.

“Sebentar saya cek. Lagi rapat ini,” katanya saat dikonfirmasi, Sabtu 15 Juni 2024. (rif/c1/fik)

Tag
Share