RAHMAT MIRZANI

Orang Tua Perlu Minta Maaf kepada Anak

-ilustrasi rawpixel.com-

Berbicara hubungan antara orang tua dengan seringkali fokus pada bagaimana anak harus menghormati dan mendengarkan orang tua. Namun, ada satu aspek penting yang sering terlupakan banyak orang bahwa orang tua juga perlu meminta maaf kepada anak.

MENGAKUI kesalahan bukanlah tanda kelemahan. Melainkan bentuk kasih sayang dan tanggung jawab yang mendalam. Mengapa orang tua perlu meminta maaf kepada anak mereka? Dan bagaimana cara terbaik melakukannya?

Dilansir dari laman The Washington Post, alasan mengapa orang tua perlu meminta maaf kepada kepada anak. Banyak para ahli berpendapat bahwa penting bagi orang tua meminta maaf kepada anak, tapi bagaimana cara dan kapan harus melakukannya tergantung pada situasi dan umur anak Anda.

BACA JUGA: Kepribadian Unik Anak Tunggal

Secara sadar maupun tidak, para orang tua pasti pernah berteriak pada anak-anak kita. Pernah melukai perasaan mereka. Bahkan, kita mungkin pernah secara tidak sengaja merusak mainan atau benda berharga mereka. Hal-hal ini layak mendapatkan permintaan maaf, bahkan kepada balita sekalipun.

Menurut Lynn Zakeri, mantan pekerja sosial sekolah dasar yang sekarang menjalankan praktik pribadi, orang tua sebaiknya menggunakan permintaan maaf sebagai kesempatan untuk belajar. Jika kita merangkai permintaan maaf dengan benar, setiap kesalahan yang kita buat bisa mengajarkan anak-anak kecil bagaimana cara merenung dan bertanggung jawab.

"Jelaskan bahwa kamu terlambat menjemput karena tidak merencanakan adanya lalu lintas yang macet, bukan karena macetnya lalu lintas yang buruk," kata Zakeri.

BACA JUGA:Orang Pemalas tapi Punya Otak Cerdas

"Atau, kamu merusak mainan mereka saat menyedot debu karena tidak melihat ke mana kamu berjalan, bukan karena mainan itu menghalangi jalanmu. Alih-alih memberikan alasan, permintaan maaf ini menjelaskan bagaimana situasinya terjadi dan bahwa kamu tidak bermaksud melukai perasaan mereka," lanjut Zakkeri.

Anak-anak yang tahu bagaimana cara memberikan permintaan maaf yang tulus akan lebih siap untuk menjalani persahabatan di taman bermain, menghadapi masa remaja yang penuh gejolak, dan menangani situasi kerja yang sulit saat dewasa.

Kemudian, Roseanne Lesack, seorang direktur klinik psikologi anak di Universitas Nova Southeastern, menyarankan agar orang tua membicarakan situasi setelah meminta maaf, hal ini dapat membantu anak memahami apa yang terjadi dan mengidentifikasi emosi mereka.

Memperkuat berbagai perasaan emosi setelah meminta maaf sangat membantu bagi anak-anak. Namun, pembahasan ini bisa menjadi sulit atau membebani banyak orang tua. Jika orang tua merasa tidak nyaman membicarakan perasaan mereka, mereka bisa berlatih dengan teman atau pasangan, atau menuliskannya dan merenungkannya.

Untuk anak-anak, Anda dapat menggunakan "lembar perasaan", buatlah selembar kertas dengan wajah yang menunjukkan 25 emosi. Anak-anak bisa menunjuk pada wajah untuk menunjukkan bagaimana mereka merasa, untuk membantu orang tua memulai percakapan.

Bagi anak yang sudah berusia remaja, mengakui perasaan mereka adalah bagian terpenting dari permintaan maaf, tetapi orang tua harus melakukannya secara singkat, kata Amy McManus, seorang terapis di Los Angeles yang sering bekerja dengan orang tua dan remaja.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan