Pelaksanaan Arus Mudik Lebaran Dinilai Cukup Baik
--
Akademisi Minta Sejumlah Hal Dievaluasi
BANDARLAMPUNG - Pelaksanaan arus mudik dan balik di masa libur Idul Fitri 1445 H/2024 di Provinsi Lampung sudah cukup baik.
Penilaian ini disampaikan akademisi Institut Teknologi Sumatera (Itera) Ir. Muhammad Abi Berkah Nadi. Meski dinilai sudah cukup baik, masih ada sejumlah hal yang perlu dievaluasi, mulai penyeberangan pelabuhan, jalur tol, maupun nontol. ’’Pembenahan tetap diperlukan,” kata dia kepada Radar Lampung.
Pembenahan yang perlu dilakukan, lanjutnya, untuk mengantisipasi penumpukan penumpang yang akan menyeberang melalui Pelabuhan Bakauheni-Merak dan Tol Trans Sumatera maupun Tol Trans Jawa.
Sejumlah stakeholder seperti Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Kepolisian RI, Jasa Marga, Jasa Raharja, ASDP dan beberapa instansi pemda perlu menyusun laporan arus mudik Idul Fitri 1445 H guna kelancaran arus pada titik ruas yang menjadi evaluasi.
BACA JUGA:Lahar Dingin Gunung Semeru Putuskan Jembatan
Kendati ada beberapa perbaikan, sambung Muhammad Abi Berkah Nadi, ada pula beberapa kejadian yang menjadi perhatian. Antrean kendaraan di Pelabuhan Merak hingga belasan kilometer termasuk pula di Pelabuhan Bakauheni ke depan perlu diantisipasi.
“Dalam penerapan saat arus mudik perlu diperhatikan supply/demand terhadap penyeberangan di Bakauheni-Merak,” ucapnya.
Pembukaan Pelabuhan Panjang untuk melayani penyeberangan ke Pelabuhan Ciwandan, Banten dapat mengurai antrian pada Pelabuhan Bakauheni-Merak.
BACA JUGA:Bupati Sidoarjo Tak Penuhi Panggilan KPK Beralasan Sakit, Mungkin Takut Ditahan?
“Tinggal pengaturan sistem yang lebih masif kembali untuk antrian kendaraan roda empat dan kendaraan logistik di Pelabuhan Bakauheni-Merak,” ungkapnya.
“Apakah diperlukan dengan mengoptimalkan dermaga serta penambahan kapal, tinggal bagaimana kebijakan ASDP untuk mengantisipasi kenaikan kendaraan untuk penyeberangan,” sambungnya.
Tak hanya di pelabuhan saja, menurut Muhammad Abi Berkah Nadi, saat ini stakeholder juga perlu mengantisipasi adanya kejadian kecelakaan pada skema one way dan contraflow.
“Perlu juga antisipasi berulangnya kecelakaan akibat contraflow. Pembatas jalan untuk mengamankan kendaraan contraflow perlu dipasang lebih rapat,” tuturnya.