Lahar Dingin Gunung Semeru Putuskan Jembatan

PUTUS: Jembatan Kloposawit di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, yang putus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru, Kamis (18/4) malam.--FOTO ANTARA/HO-PEMDES KLOPOSAWIT

JATIM - Jembatan Kloposawit di Desa Kloposawit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali menjadi korban dari kekuatan bencana alam Gunung Semeru.

Seperti diketahui, pada Kamis (18/4) malam jembatan tersebut terputus akibat terdampak banjir lahar dingin yang berasal dari Gunung Semeru.

Melansir Antara, Hariyandi selaku kepala Dusun Pancut di Desa Kloposawit menyatakan jembatan yang masih baru dan berusia kurang dari satu tahun tersebut mengalami kerusakan pada beberapa bagian tertentu. Hal ini mengakibatkan jalur menuju Desa Tumpeng tidak bisa digunakan lagi.

"Jembatan yang baru berusia kurang dari satu tahun itu mengalami kerusakan pada sisi tertentu sehingga tidak dapat digunakan sebagai jalur penghubung ke Desa Tumpeng," katanya.

Jembatan Kloposawit sendiri merupakan hasil resmi dari upaya pemulihan setelah jembatan sebelumnya mengalami kehancuran akibat banjir lahar dingin yang sama pada Juli 2023. Diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada September 2023, jembatan baru ini diharapkan menjadi solusi yang kokoh dan tahan lama dalam mengatasi bencana.

Meskipun secara keseluruhan masih utuh, jembatan ini mengalami kerusakan (putus) pada bagian sambungan aspal yang membuatnya tidak aman untuk dilalui. "Jembatan tersebut mengalami kerusakan pada bagian sisi dengan aspal penyambung yang roboh, meskipun secara keseluruhan jembatan masih utuh. Namun, kondisi itu membuat jembatan tidak dapat dilalui karena berbahaya," tutur Hariyandi.

Dengan panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, Jembatan Kloposawit ini dibangun dengan konsep jembatan bailey yang diperkirakan bisa bertahan hingga 50 tahun. Namun, derasnya aliran lahar dingin pada malam tersebut menyebabkan jembatan kembali terputus pada 18 April 2024.

Kondisi darurat ini memaksa warga setempat untuk mencari jalur alternatif, mengingat jembatan lintas di desa tersebut tidak dapat dilewati lagi. "Situasi banjir pada Kamis (18/4) malam itu telah menyebabkan jembatan lintas di desa kami putus dan tidak dapat dilewati lagi. Kami mohon perhatian masyarakat untuk mencari jalur alternatif," ujar Hariyandi.

Bukan hanya Jembatan Kloposawit, jembatan lainnya seperti Jembatan Jurang Mangu di Desa Purwosono dan jembatan gantung Gondoruso di Kecamatan Pasirian juga mengalami nasib serupa akibat banjir lahar dingin yang melanda.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang saat ini sedang melakukan pendataan terhadap kerusakan infrastruktur akibat bencana tersebut.

Upaya pemulihan dan perbaikan diperlukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat serta kelancaran akses transportasi di wilayah terdampak.

 

Terpisah, letusan Gunung Ruang di Sulawesi Utara membuat semua pihak waspada. Kamis (18/4), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gelombang tinggi. Ada potensi tsunami bila sebagian atau keseluruhan tubuh Gunung Ruang runtuh.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menerangkan, BMKG mengeluarkan peringatan tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tsunami. Dengan peningkatan kewaspadaan, diharapkan tidak timbul korban bila Gunung Ruang mengalami kondisi yang lebih membahayakan. ”Agar masyarakat di pesisir pantai lebih waspada,” katanya.

Antisipasi perlu dilakukan karena gunung dengan ketinggian 725 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu memiliki riwayat tsunami. Sesuai dengan catatan BMKG, pada 1871 erupsi Gunung Ruang menimbulkan tsunami. Saat itu jumlah korbannya diperkirakan mencapai 300–400 jiwa. ”Pada erupsi 1871, diperkirakan tsunami disebabkan deformasi tubuh gunung,” paparnya.

Tsunami bisa makin parah bila terjadi shock wave. Yakni gelombang kejut akibat tekanan gas dalam skala besar yang keluar tiba-tiba. ”Kondisi ini bisa terjadi saat erupsi gunung berapi,” jelas alumnus Prodi Meteorologi dan Geofisika Universitas Indonesia tersebut.

Sementara Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan Achadi Subarkah Raharjo menuturkan, BMKG mengeluarkan volcano observatory notices for aviation (VONA) sebanyak tiga kali dalam tiga hari belakangan. VONA merupakan imbauan dampak erupsi gunung berapi terhadap penerbangan. Sekaligus digunakan dalam collaborative decision making (CDM) yang membantu otorita bandara udara memutuskan menutup bandara atau tidak. ”VONA pertama 16 April pukul 05.37, yang kedua hari yang sama pukul 17.08, dan VONA ketiga pada 17 April pukul 12.15,” paparnya.

Berdasar Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC) Darwin diketahui bahwa sebaran letusan berupa abu vulkanis berdampak ke ruang penerbangan di sekitar Gunung Ruang. Bahkan meluas hingga ke Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah bagian utara, dan sebagian besar Kalimantan. Sesuai dengan peta sebaran abu vulkanis yang didapatkan Jawa Pos, hanya Kalimantan Selatan yang hampir tidak terdampak abu vulkanis.

Dia menjelaskan, kondisi tersebut yang membuat stakeholder terkait melaporkan bahwa Bandara Sam Ratulangi ditutup. Serta, terdapat laporan hasil paper test VA positif di Bandara Kuabang. ”Ini bandara di Maluku Utara,” katanya. (jpc)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan