Masya Allah, Puasa Ternyata Bisa Memperbaiki Fungsi Ginjal pada Lansia
Ilustrasi lansia berbuka puasa.-Bing Image Creator-
BANDAR LAMPUNG, RADAR LAMPUNG – Banyak sekali hikmah terkandung pada kewajiban berpuasa di bulan Ramadan. Khususnya untuk kesehatan. Termasuk bagi kalangan lanjut usia (lansia) berumur 70 tahun.
Para lansia tetap boleh berpuasa meskipun memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi. Para lansia tetap boleh berpuasa tentunya dengan syarat tertentu sesuai saran dari dokter.
Beberapa manfaat puasa untuk lansia 70 tahun dijelaskan oleh Ahli Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sekaligus ahli Onkologi dan Spesialis Penyakit Dalam Prof. Zubairi Djoerban.
Melalui akun X miliknya, Prof. Zubairi mengaku telah berusia 71 tahun dan memiliki Riwayat hipertensi. Namun demikian, Ia masih tetapaktif mengajar di kampus.
“Pasien darah tinggi. Tekanan darah 160, bawahnya 100, umur saya 71. Masih aktif mengajar di sebuah kampus. Apakah saya boleh puasa?” cuitnya.
“Hal apa saja yang harus diperhatikan saat berpuasa Ramadan? Adakah manfaat saum bagi pasien darah tinggi?” sambungnya.
Ia menerangkan, penanganan tekanan darah tinggi dilakukan dengan meminum obat dari dokter secara teratur, diet, olahraga ringan, dan tetap aktif.
Dijelaskan, dari penelitian pada lansia, ada sejumlah manfaat puasa. Di antaranya dapat memperbaiki fungsi ginjal.
dr Suksmono Haricahyo melakukan sebuah penelitian pada 1998 di RS Cipto Mangunkusumo. Ia meneliti 43 pasien geriatri berusia 60-79 tahun.
Dari jumlah tersebut, 74,41 persen di antaranya mengalami keluhan tekanan darah tinggi. Kemudian, sepertiga di antaranya menderita sakit jantung, diabetes (32,56 persen) dan pernah stroke (13,95 persen).
Dari penelitian itu, ia menyimpulkan terjadi perbaikan fungsi ginjal setelah para pasien geriatric menjalani puasa Ramadan. Para pasien ternyata mampu menjalani puasa dengan baik.
Penelitian menyimpulkan puasa tidak berbahaya untuk klirens ginjal >25 cc/menit.
“Artinya walau ada penurunan fungsi ginjal, masih diperbolehkan puasa selama klirens lebih dari 25 ml per menit. Klirens ginjal adalah satuan kuantitatif untuk mengukur fungsi ginjal,” urai Prof. Zubairi.
“Insya Allah mendapat manfaat, tekanan darah lebih mudah terkontrol, dan fungsi ginjal membaik,” imbuhnya.