UNIOIL
Bawaslu Header

Gadis Sederhana dari SMK

-Ilustrasi Net-

 

          Bersyukur sekali terimakasih kepada Allah yang mahai besar engkau lah tempat ku berserah diri. Thanks for Allah from me.

 

         "Terus berharap dengan Allah. Karena keajaiban bagiku adalah milik Allah. KUN FAYAKUN pasti semua pasti terjadi," ucap Ana menyemangati semua orang yang tampak terlihat disitu.

 

      Usai sudah wawancara hari ini. Ana segera pulang dan sangat bersyukur karena keberhasilan yang Allah telah berikan pada dirinya hari ini.

 

       

 

             Akhirnya, aku tiba dipemberhentian, setelah sekian lama berada dalam kereta yang tidak pernah kutahu akan kemana ia bertuju. Ketika pembagian raport semester satu tepatnya kelas sebelas. Dimana orang-orang yakin mereka yang menempati posisi rangking. Aku sudah pasrah, terpucat dengan lemas di badanku. Posisi peringkat rengking satu dari bangku Sekolah Dasar hingga sekarang aku hanya bisa pasrah menangis kecil. Disini aku tidak menangis sendiri. Aku terlahir berwajah kembar. Panggilannya adalah Hani. Selain berwajah kembar aku memiliki hobi dan aktivitas yang selalu sama dengan Hani. Kata orang-orang kami seperti " upin dan ipin". Namun, kami hanya tersenyum merasa terpojoki oleh semua takdir yang kami pilih.

 

   Takdir tidak pernah salah. Ini hanya salah diriku kenapa waktu itu aku memilih untuk hidup di bumi. Aku tidak pernah merasa kesepian akan semua ini. Karena, aku yakin kelak aku menemui jalan hidupku.

 

   Duduk tersandar kursi cokelat, menatap raport yang kini kian tersusun rapih di depan. Air liur hanya bisa kutelan sampai aku merasa nyaman.

 

   "Woyy...Han, Ngapain masih disini, kagak cocok di SMK skill seperti kalian itu. Pindah sana ke SMA! ," ucap Azhar salah satu anggota kelasku yang begitu nakal kepada kami berdua.

 

   Aku hanya diam, tidak bisa melawan. Karena aku merasa apa yang Azar katakan adalah benar. Tak lama dari itu, Bu Sri sebagai wali kelasku masuk ke dalam ruangan kelas. Ketika rangking disebutkan mulai dari peringkat ketiga. Sudah lewat nama-nama sampai peringkat dua, tetapi namaku tak tergolong pada sasaran.

 

   Aku ingin seperti orang lain sesekali dipuji untuk mendapatkan tempat tinggi. Sesekali aku ingin dipandang! Aku ingin dipanggil sebgai anak berprestasi setiap upacara. Aku ingin mewujudkan cita-citaku. Tuhan tolonglah.. Bantulah aku ya Rabb.. Ku serahkan semua sekarang disetiap ucapan doaku. Karena aku yakin Allah itu adil.

 

   Sungguh tega,kejam,jahat makhluk yang bernama manusia. Tiada kata puas dalam merampas. Semoga Allah memaafkan perbatan kalian.   "Rohana," ucap Bu Sri ketika menyebutkan rangking satu.

 

   Aku hanya diam dan bertanya sampai tiga kali. Apakah tidak ada kesalahan dalam pembacaan rangking. Aku tak menyangka, ternyata aku mendapatkan posisi rangking satu. Ternyata empat nilai bidang study yang masih menetapkan aku di dalam posisi yang sama.

 

   Tak biasanya aku menyukai liburan. Tapi untuk kali ini, aku sangat suka dengan yang namanya libur panjang bagi rapot.

 

   Akhirnya aku terbebaskan dari rataan besi hitam yang hanya membuat hatiku lebam hingga karam. Akhirnya aku bisa melepaskan seluruh tarikan nafas, setelah beberapa waktu membeku dia alam waktu.(*)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan