Longsor Cilacap 9 Korban Jiwa Ditemukan, 14 Orang Masih Hilang
PENCARIAN: Tim gabungan dari BNPB, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan pencarian korban di lokasi longsor Majenang, Cilacap. FOTO DOK BNPB--
CILACAP – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memaparkan faktor penyebab terjadinya longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Kamis sore, 13 November 2025.
Bencana tersebut menelan 9 korban jiwa dan 14 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Pada hari kejadian, dua korban ditemukan, disusul satu korban pada hari pertama operasi pencarian.
Enam korban tambahan kembali ditemukan pada hari kedua operasi SAR, Sabtu (15/11).
Dalam laporan resminya, BMKG menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Cilacap dan sekitarnya pada hari kejadian.
Kondisi tersebut dipicu oleh hujan yang telah berlangsung selama beberapa hari sebelumnya, sehingga meningkatkan kadar air dalam tanah.
Kejenuhan tanah itu membuat lereng semakin rapuh dan memicu pergerakan tanah yang berujung pada longsor.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa data dari Pos Hujan Majenang mencatat curah hujan mencapai 98,4 mm/hari dan 68 mm/hari pada 10–11 November 2025.
Setelahnya, kawasan tersebut masih diguyur hujan ringan yang mempertahankan kondisi tanah tetap basah hingga akhirnya terjadi longsor.
“Rangkaian hujan berhari-hari membuat tanah semakin jenuh air dan membuat lereng lebih rentan terhadap pergerakan,” kata Guswanto di Jakarta, Sabtu.
Sementara itu, upaya pencarian dan penyelamatan terus dilakukan di lokasi kejadian. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, tiba di Desa Cibeunying pada Jumat sore, 14 November 2025, untuk memantau langsung jalannya operasi.
Ia menegaskan bahwa seluruh unsur terkait bekerja bersama mempercepat proses pencarian.
Basarnas sebagai koordinator utama membagi wilayah pencarian menjadi tiga sektor. Empat alat berat dikerahkan sejak awal untuk menunjang operasi.
Hingga hari kedua atau Jumat pagi, tim SAR gabungan berhasil menemukan satu korban dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 10.56 WIB, sehingga jumlah warga yang masih dalam pencarian berkurang menjadi 20 orang.
Namun, pada pukul 16.30 WIB Jumat sore, operasi SAR terpaksa dihentikan sementara karena hujan deras kembali mengguyur lokasi dan berpotensi memicu longsor susulan yang membahayakan petugas di lapangan.