Pemkab Pesawaran Biarkan Jalan Rusak

-ilustrasi edwin/radar lampung-
’’Kita kan kalau bulan Ramadan biasa ada kegiatan sosial bagi-bagi takjil. Tetapi setelah dilihat kok banyak yang sudah bagi takjil lagi. Ya sudah, kita sepakat untuk perbaikan jalan akhirnya,” kata dia.
BACA JUGA:Mirza ke Pilgub-Giri Pilwakot, Partai Gerindra Buka Suara
Menurutnya, perbaikan jalan dilakukan organisasinya ada sekitar 300 hingga 400-an meter. ’’Jadi yang kita perbaiki adalah menambal lubang-lubang di sepanjang jalan tersebut. Karena sangat mengkhawatirkan ya,” jelasnya.
Tak tanggung-tanggung, material yang digunakan PSMTI Pesawaran adalah aspal. Itu kata Dharmawan dilakukan agar lubang tersebut benar-benar tertutup dengan rapat dan kokoh. ’’Ada aspal sedikit, supaya bisa lebih tahan lama lah ya,” katanya.
Dharmawan melanjutkan bahwa dalam melakukan perbaikan, mereka (PSMTI) tak sendirian. Meski murni dana dari PSMTI, mereka tetap melibatkan pihak-pihak terkait.
’’Kita komunikasi ke polres dan menyurati polsek. Aparatur desa sampai Babinsa dan Bhabinkamtibmas datang. Kerja bareng. Ketua RT juga,” ungkapnya seraya mengatakan perbaikan jalannya dilakukan di hari libur demi menghindari kepadatan lalu lintas pekerja dan anak sekolah.
BACA JUGA:Pesawaran Belum Bisa Bayarkan Siltap dan TPP, Pengamat Bingung
Dengan selesainya perbaikan, Dharmawan berharap masyarakat dapat menggunakan jalan dengan nyaman dan terhindar dari kecelakaan. ’’Alhamdulillah sekarang sudah selesai, bisa lewat mobil,” katanya.
Disinggung terkait Pemkab Pesawaran yang sama sekali tak ikut andil dalam perbaikan jalan, Dharmawan menanggapinya dengan legawa. ’’Ya nggak papa lah, mungkin sibuk kemarin habis pemilu, mungkin belum sempat,” katanya.
Namun, Dharmawan tetap berharap pemerintah daerah segera menangani dan memperbaikinya dengan tuntas. ’’Juga nanti (pemerintah) bisa melihat, harus segera dibantu. Itu sih harapannya,” tutup dia.
Diberitakan sebelumnya, dua periode masa kepemimpinan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona nyaris tidak ada pembangunan. Terutama pembangunan fisik khususnya di Kecamatan Gedongtataan, Desa Kurungannyawa, Dusun Margorejo 1 dan Margorejo 2 yang menjadi pintu gerbang atau muka Kabupaten Pesawaran dari Kota Bandarlampung.
Hal tersebut diutarakan Abkar (47), warga Dusun Margorejo 2, Desa Kurungannyawa. Menurutnya pada dua dusun dengan 4 RT berpenduduk kurang lebih 1.700-an jiwa yang harusnya mendapat perhatian utama sebagai perwajahan kabupaten berjuluk Andan Jejama ini malah diabaikan.
Kalaupun jalan lingkar sepanjang kurang lebih 1 km, yaitu Jalan Asikin dan Jalan Cengkeh, yang menghubungkan kedua dusun setempat dengan jalan utama lintas barat Kurungannyawa pernah diaspal, itu realisasi dari APBD perubahan yang diusulkan bupati sebelumnya, Aries Sandi, yaitu pada Desember 2015. Tepatnya satu bulan setelah Bupati Aries Sandi berakhir masa jabatannya.
’’Itu setelah kami selaku warga menyuarakannya baik langsung kepada Bupati Aries Sandi dan Ketua DPRD Nasir maupun melalui media saat itu. Kemudian diakomodasi, namun realisasi pengaspalannya memang ketika Dendi baru terpilih menjadi Bupati Pesawaran pada periode pertamanya,” ujar Abkar, Senin (26/3).
Selain itu, tandasnya, baru ada pembangunan talut dan pengecoran jalan. Itu pun hanya sepanjang 100-an meter yang sumber dananya realisasi dari dana desa (DD) tahun pertama masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode pertama. Sementara, pembangunan bersumber dari APBD ataupun DAK (APBN) yang harusnya diupayakan untuk pembangunan di Dusun Margorejo baik 1 maupun 2 masa kepemimpinan Dendi nihil.