Harga Minyak Sepekan, Awal Turun 1 Persen dan Tiba-Tiba Melonjak 3 Persen

Ilustrasi pengeboran lepas pantai yang menghasilkan minyak mentah.--FOTO ANTARA

JAKARTA - Harga minyak mentah pada pekan ini mengalami kenaikan. Komoditas emas hitam ini juga sempat tertekan libur panjang di Amerika Serikat (AS).

Di awal pekan, harga minyak mentah sempat turun setelah meredanya risiko geopolitik. Tetapi harapan akan tarif Trump membuat minyak mentah mengalami kenaikan.

 

Pada Senin (30/6/2025), harga minyak mentah mengalami penurunan 1 persen karena risiko geopolitik di Timur Tengah yang sudah mereda. Investor tengah melihat prospek kenaikan produksi oleh negara pengekspor minyak OPEC+.

 

Minyak mentah Brent berjangka turun 66 sen atau 0,97 persen menjadi USD67,11 per barel menjelang berakhirnya kontrak Agustus. Sementara untuk kontrak September berada pada harga turun 83 sen menjadi USD65,97 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 94 sen atau 1,43 persen menjadi USD 64,58 per barel.

 

Pada Selasa (1/7/2025), harga minyak mentah dibuka stabil karena ekspektasi investor bahwa OPEC+ akan mengumumkan kenaikan produksi untuk bulan Agustus pada pertemuan mendatang. Minyak mentah Brent naik 5 sen menjadi USD66,79 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 4 sen menjadi USD65,15 per barel.

 

Fokus utama pasar adalah pertemuan OPEC+ yang diharapkan dapat menaikkan produksi 411.000 barel per hari untuk bulan Agustus. Hal ini sebagian diimbangi oleh potensi kesepakatan perdagangan yang meningkatkan prospek permintaan.

Pada Rabu (2/7/2025), harga minyak mentah dunia ditutup menguat didorong oleh indikasi meningkatnya permintaan, khususnya dari kawasan Asia. Namun, pelaku pasar tetap bersikap hati-hati menjelang pertemuan OPEC+ akhir pekan ini yang akan membahas kebijakan produksi untuk Agustus.

 

Mengutip Reuters, harga minyak Brent naik 37 sen atau 0,6 persen menjadi USD 67,11 per barel. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) turut menguat 34 sen atau 0,5 persen ke posisi USD65,45 per barel.

 

Tag
Share