PSG VS Real Madrid: Final Dini Piala Dunia Antarklub

SEMIFINAL: PSG akan berhadapan dengan Real Madrid di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025. -FOTO PSG-
JAKARTA - Final dini kembali tercipta di Piala Dunia Antarklub 2025. Juara Liga Champions 2025 Paris Saint-Germain (PSG) akan menghadapi juara Liga Champions 2024 Real Madrid di semifinal, Kamis (10/7) pukul 02.00 WIB (live streaming DAZN).
PSG melaju ke perempat final usai mengatasi raksasa Bundesliga, Bayern Munchen, dengan skor solid 2-0. Desire Doue dan Ousmane Dembele mencetak gol buat Le Parisiens julukan PSG.
Sedangkan Real Madrid dengan penuh drama menaklukkan Borussia Dortmund 3-2. Sempat memimpin 2-0, Los Blancos kebobolan dua gol di injury time. Untung, Kylian Mbappe sudah menambah gol Real, juga di tambahan waktu.
"Hari ini kami bermain melawan tim yang melaju jauh di Liga Champions, dan sekarang ( di semifinal, Red) kami akan menghadapi pemenangnya," ungkap pelatih Real Madrid Xabi Alonso dalam konferensi pers usai laga.
"Laga itu akan menjadi langkah kecil berikutnya bagi kami, dalam proyek baru yang sedang kami mulai," lanjut pelatih yang menggantikan Carlo Ancelotti, tepat sepekan sebelum turnamen dimulai itu.
PSG, yang dilatih oleh Luis Enrique, menumbangkan mahkota Madrid sebagai juara Eropa. Mereka mengalahkan Inter Milan 5-0 di final Liga Champions di Munich, akhir Mei lalu.
"Mereka telah bermain di level yang sangat tinggi sejak babak 16 besar Liga Champions. Dan mereka akan menjadi tantangan yang sangat besar bagi kami," lanjut Xabi.
Tiga Kartu Merah
PSG dan Real Madrid dipastikan sama-sama pincang di semifinal nanti. Penyebabnya, ada tiga pemain yang mendapatkan kartu merah.
Dari sisi PSG, ada dua pemain mereka diusir dalam pertandingan melawan Bayern Munchen. Dan dua-duanya pemain belakang. Mereka adalah Willian Pacho dan Lucas Hernandez.
Sedangkan kubu Real Madrid, Xabi Alonso tidak akan bisa menerjunkan bek kiri baru andalannya, Dean Huijsen. Ia diusir keluar lapangan setelah mendorong penyerang Dortmund Serhou Guirassy di kotak terlarang.
Wasit tanpa ragu memberinya kartu merah, kendati sekilas ia tidak melakukan pelanggaran berbahaya. Ia dianggap menghalangi peluang mencetak gol secara langsung, bukan dengan tujuan merebut bola.
Pelanggaran itu tidak hanya berbuah kartu merah. Tapi juga hadiah penalti untuk Dortmund. Penalti itu dieksekusi dengan baik oleh Serhou Guirassy, yang akhirnya membuat kedudukan jadi 2-3. Berbahaya sekali.
Untuk Xabi Alonso, kehadiran Dean Huijsen sangatlah penting. Sejak datang ke Santiago Bernabeu pada awal Juni, ia sudah menjadi langganan starter. Bahkan ketika Antonio Rudiger sudah pulih, ia tetap jadi pilihan utama Xabi.
Di Piala Dunia 2025, ia selalu menjadi starter. Dan tidak pernah diganti. Fans khawatir, absennya pemain 21 tahun itu akan sangat berpengaruh terhadap pertahanan Real Madrid. Padahal lini depan PSG mengerikan.
Sedangkan kehilangan Willian Pacho maupun Lucas Hernandez tampaknya tidak akan banyak berpengaruh bagi PSG. Meski begitu, Xabi Alonso mengaku tidak terlalu memikirkan hal tersebut.
"Semifinal tanpa Huijsen? Aku belum tahu. Saat ini aku belum memikirkannya. Yang jelas aku pasti harus menggantinya. Tapi kami harus bersikap seperti tim dalam menyikapi ini," lanjut mantan pelatih Bayer Leverkusen tersebut.
Seperti biasa, selalu ada perdebatan dalam keputusan wasit yang abu-abu. Termasuk soal kartu merah Huijsen. Banyak yang berpendapat bahwa aksinya menjatuhkan Guirassy tidak layak dapat kartu merah.
Pendapat beberapa pengamat juga terpecah. Tak sedikit yang berpendapat bahwa pelanggaran langsung terhadap upaya mencetak gol harus diganjar kartu merah, seperti apa pun bentuknya. Tapi ada yang tak sependapat.
Pengamat DAZN yang lain, Eliza V, menyatakan bahwa pemain Real Madrid terlalu cengeng karena meributkan kartu merah Huijsen. "Apanya yang tidak adil? Kartu merah itu layak," ucapnya.(*)