Mirza ke Pilgub-Giri Pilwakot, Partai Gerindra Buka Suara

BERI PENJELASAN: Ketua DPD Partai Gerindra Lampung Rahmat Mirzani Djausal di kantor DPD Gerindra setempat, Jumat (29/3) lalu.-FOTO JENI/RLMG-

BANDARLAMPUNG – Prapemilu 2024 lalu, Ketua DPD Gerindra Lampung Rahmat Mirzani Djausal diisukan akan melawan incumbent Walikota Bandarlampung Eva Dwiana.  Namun berbeda dengan pascapemilu ini. Peta politiknya berubah.

Itu seiring Gerindra menjadi partai pemenang pemilu di Lampung dan menduduki 16 kursi DPRD. Sehingga, Rahmat Mirzani Djausal yang semula bakal maju pilwakot kini digadang-gadang akan maju Pilgub Lampung.

Sementara yang akan menggantikan Mirza menantang Eva Dwiana adalah Sekretaris DPD Gerindra Lampung Ahmad Giri Akbar. Ini  karena di Bandarlampung, Gerindra juga sebagai pemenang dengan 10 kursi sehingga bisa mengusung calonnya sendiri tanpa perlu berkoalisi dengan partai politik lain.

Namun demikian, Ketua DPD Gerindra Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengaku belum bisa bicara banyak. Menurutnya soal pilkada masih diperhitungkan matang-matang oleh DPP.

BACA JUGA:Jelang Mudik, SPBU Jadi Target Sidak Polisi

Akan tetapi, tegasnya, baik dirinya maupun kader Partai Gerindra lainnya harus siap jika DPP menunjuk untuk maju dalam pilkada serentak 2024.  Kemudian sebagai persiapan untuk pendaftaran Pilgub yang masih 4 bulan lagi, menurutnya Gerindra terus membuka komunikasi dengan seluruh partai politik yang ada di Lampung. Dimana dengan 16 kursi yang ada,  menurutnya Gerindra masih perlu 1 kursi tambahan untuk bisa mengusung calon gubernur.

Dikatakannya silaturahmi antar partai tetap pihaknya jaga. Namun belum sampai koalisi.  ‘”Kami juga masih melakukan penjajakan kabupaten mana saja yang nantinya kader Gerindra akan mengusung sebagai calon kepala daerah. Selain itu saat ini tengah fokus menghadapi gugatan di Mahkamah Konstitusi soal pilpres,” katanya, Minggu (31/3).

Ditambahkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Gerindra Lampung Ahmad Giri Akbar, pola hybrid akan Gerindra lakukan untuk penjaringan calon kepala daerah pada pilkada serentak 2024. Hybrid dimaksudnya, pertama mengutamakan kader internal Gerindra dan usulan dari partai, kemudian partai membuka pendaftaran untuk kader. Kedua, pihak eksternal di luar partai Gerindra.

”Utuk mekanisme rekruitmen masih menunggu petunjuk teknis dari DPP Gerindra,” ujarnya, Minggu (31/3).

Ia sendiri enggan menanggapi namanya didorong maju untuk Pilwakot Bandarlampung dan  hanya  menyatakan siap berkontestasi di mana saja asalkan ada perintah dari DPP Gerindra. (jen/rim)

Tag
Share