SPBE Berdiri di Tengah Permukiman, Warga Takut

PROTES: Sejumlah warga Desa Tulungbalak merasa khawatir lantaran berdirinya SPBE yang berada dekat pemukiman. -Foto Samsudin/RADAR TV-

SUKADANA – Puluhan warga Desa Tulungbalak, Kecamatan Batanghari Nuban, Lampung Timur, kini hidup dalam kecemasan. Mereka takut dengan berdirinya bangunan stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE) di lingkungan tempat tinggal mereka, yang diduga belum memiliki izin resmi.

’’Saat ini bangunannya memang belum jadi, masih tahap pengerjaan. Tetapi kalau SPBE itu sudah beroperasi dan tiba-tiba tangki gasnya meledak, siapa yang bertanggung jawab? Tega sekali menyengsarakan kami rakyat kecil,” ujar Rusmini, salah satu ibu rumah tangga, dengan nada pilu.

 

Warga lain, Rumiati, mengaku takut karena jarak rumahnya sangat dekat dengan bangunan tersebut.

 

“Dinding rumah kami berdempetan dengan tembok SPBE. Itu yang membuat kami was-was setiap hari,” katanya.

 

Menurut warga, pembangunan SPBE itu dilakukan tanpa adanya izin lingkungan dari masyarakat sekitar.

 

“Kami tidak pernah memberikan persetujuan apa pun. Tapi kok pemiliknya bisa bebas membangun?” ungkap Rusdianto, warga setempat.

 

Ia mengatakan, warga sempat menanyakan persoalan ini kepada pamong desa, namun jawaban yang diberikan tidak jelas.

 

“Waktu kami mediasi dengan perwakilan perusahaan, pihak Polsek Batanghari Nuban, kepala desa, dan pihak kecamatan juga tidak memberikan penjelasan tegas. Semuanya menggantung,” tambah Rusdianto.

Tag
Share