Miris! Pembangunan Megaproyek KCC Disebut Tanpa Feasibility Study

Bupati Egi saat menerima audiensi PWI--
LAMPUNGSELATAN - Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama sebut pembangunan Kalianda Convetion Center (KCC) tanpa dilengkapi feasibility study atau studi kelayakan.
Megaproyek KCC yang pembangunannya dilaksanakan secara bertahap menelan anggaran fantastis hampir mencapai Rp40 miliar.
Rinciannya, tahap pertama atau di tahun 2024 bernilai sekitar Rp18,5 miliar lalu tahap kedua rencananya tahun 2025 digelontorkan berkisar Rp20 miliar.
BACA JUGA: Polres Tuba Sebar Bendera Ajak Masyarakat Meriahkan HUT RI
Ironisnya, pembangunan KCC ditengarai tanpa ada studi kelayakan yang merupakan analisis penilaian sebuah rencana proyek atau usaha layak untuk dilaksanakan.
Tujuan studi kelayakan, mengidentifikasi potensi masalah, risiko, dan peluang sebelum proyek dimulai.
Hal itu, diungkapkan Bupati Egi saat menerima audiensi dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kabupaten setempat, di rumah dinas Bupati, Kamis (7/8/2025).
"Pada saat saya keluar paripurna ada wartawan door stop bertanya terkait dengan KCC akan dilanjutkan atau tidak. Perlu diketahui terkait dengan KCC ini setelah kami pelajari KCC itu konsepnya membangun convention center, saya tanya business plan-nya seperti apa convention center dipakai untuk sosial atau action business. Saya gini-gini Bupati kan berbisnis awalnya," kata Bupati Egi.
"Saya tanya dengan anggaran Rp40 miliar yang dikeluarkan dalam waktu dua tahun feasibility study-nya ada nggak? dan tidak ada yang bisa jawab," sambungnya.
Meski tak dijelaskan bertanya kepada siapa, Bupati Egi mencari tahu pembangunan KCC bakal digunakan untuk sosial atau murni bisnis. Pasalnya, biaya pemeliharaan bangunan sebesar terbilang mahal. Diantaranya, biaya air conditioner (AC), pemeliharaan keamanan kebersihan, dan tagihan listrik.
"Ini secara rasional saja kita berpikir, kira-kira kalau standar hotel dipakai ruang kerja bangunan sebesar itu tiga lantai minimal sewa satu event semisal Rp15 juta, masyarakat disini ada tidak yang mau menyewa Rp15 juta," ujar Bupati.
BACA JUGA:Japanese Walking, Olahraga Sederhana dengan Manfaat Maksimal
Bupati Egi sempat menceritakan, pengalaman saat berkeliling kampanye Pilkada tahun lalu, daripada menyewa convention center masyarakat lebih memilih menyewa GSG karena lebih murah.