Ekonomi Lampung Menggeliat, Tumbuh 5,09 Persen

Radar Lampung Baca Koran--

Peningkatan mobilitas masyarakat akibat libur panjang dan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) yang tumbuh 84,73 persen (y-on-y) turut menjadi faktor pendukung.

Dari sisi pengeluaran, Ekspor Barang dan Jasa menjadi komponen dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu 7,50 persen. "Peningkatan ekspor, baik luar negeri maupun domestik, menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran. Hal ini didorong oleh komoditas unggulan Lampung seperti lemak dan minyak hewan, serta kopi," ungkapnya.

Komponen lain yang memberikan sumbangan signifikan terhadap pertumbuhan adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh 5,31 persen dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang tumbuh 4,67 persen. 

"Konsumsi rumah tangga tetap menjadi tulang punggung perekonomian Lampung, mendominasi 62,41 persen dari total PDRB. Peningkatan ini tidak terlepas dari peningkatan kebutuhan primer dan aktivitas pariwisata selama periode liburan," tuturnya.

Meski pertumbuhan mayoritas positif, beberapa sektor mengalami kontraksi. Pengadaan listrik dan Gas terkontraksi paling dalam sebesar 4,71 persen karena penurunan produksi gas kota. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) juga terkontraksi sebesar 2,13 persen sebagai dampak dari efisiensi belanja pemerintah.

Dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sumatera, Lampung menempati posisi ketiga dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi (5,09 persen) pada Triwulan II-2025, setelah Kepulauan Riau (7,14 persen) dan Sumatera Selatan (5,42 persen). 

Provinsi Lampung juga memberikan kontribusi sebesar 10,30 persen terhadap total PDRB Pulau Sumatera. "Secara keseluruhan, perekonomian Lampung pada Triwulan 11-2025 menunjukkan pertumbuhan yang solid, didukung oleh aktivitas domestik yang kuat, peningkatan ekspor, serta peningkatan mobilitas masyarakat selama periode liburan," ungkapnya.

"Ini merupakan capaian yang membanggakan, di tengah tantangan perekonomian global," sambungnya.

Dirinya juga menambahkan bahwa inflasi Lampung pada Juni 2025 relatif terkendali pada 2,27 persen (y-on-y).

Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat perekonomian Lampung pada triwulan II tahun 2025 menunjukkan performa yang solid dengan pertumbuhan mencapai 5,09 persen secara tahunan (y-on-y). 

Dimana, industri pengolahan menjadi pendorong tertinggi dengan pertumbuhan 9,97 persen, berkat peningkatan produksi industri makanan dan minuman.

Dari sisi produksi, BPS melihat industri pengolahan menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi Lampung. 

Kenaikan ini dipengaruhi oleh produksi di sektor industri makanan dan minuman, yang juga berkorelasi dengan permintaan domestik yang meningkat.

Terkait rilis BPS Lampung tersebut, Kepala Dinas Kominfotik Lampung Ganjar Jationo menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung telah on the track atau dijalan yang benar.

"Saya ingin menanggapi dari makna angka-angka yang sudah disampaikan. Kita sampai pada satu kata kunci, menurut kami Pemprov Lampung sudah on the track dengan mengambil kebijakan hilirisasi," ujar Ganjar di BPS Lampung, Selasa 5 Agustus 2025.

Tag
Share