ACH House Kolam Renang Beri Pengalaman Ruang Beda, layout ruangan terpisah namun tetap terkoneksi

kolam renang turut dinaikkan ke lantai 2 sebagai pemisah dua massa bangunan tersebut. Sekaligus menjadi center of attention. Teras pinggiran kolam menjadi akses penghubung dua massa bangunan.--

Permainan layout diterapkan arsitek Wiyoga Nurdiansyah memberikan pengalaman ruang unik pada ACH House. Bangunan ”terbagi” menjadi dua massa dan pusat rumah dialihkan di lantai 2.

LAHAN  memanjang ke belakang cenderung membuat bangunan terkesan bulky. Arsitek Wiyoga Nurdiansyah menyiasatinya dengan permainan layout  ruangan terpisah namun tetap terkoneksi.

Massa bangunan dibagi menjadi dua bagian. Yakni area living room dan kamar utama yang terdapat di lantai 2. ”Supaya memiliki ruang yang lebih besar dari lantai bawah,” tutur Wiyoga. Uniknya, kolam renang turut dinaikkan ke lantai 2 sebagai pemisah dua massa bangunan tersebut. Sekaligus menjadi center of attention. Teras pinggiran kolam menjadi akses penghubung dua massa bangunan.

BACA JUGA:Fasad Eksploratif Interior Rumah Peraire Menenangkan

Saat hujan, penghuni bisa memilih akses indoor di sisi barat lewat jembatan koridor. Antara kolam dan jembatan koridor terdapat space kosong yang dijadikan inner court. ”Pemanfaatan lahan memang dibuat seefisien mungkin sehingga dapat menyisakan banyak ruang hijau,” imbuhnya seperti dikutif Jawapos.com.

Dari luar, fasad rumah bergaya kontemporer itu tampak sederhana. Atap pelana bitumen yang memberikan kesan humble dipadukan dengan sentuhan semen ekspos tanpa finishing dan bata merah serta kayu jati yang dibiarkan berwarna natural.

BACA JUGA:Skylight Maksimalkan Cahaya dan Aliran Udara di Rumah dengan Lahan Terbatas

”Bata ekspos pada fasad rumah disusun zig-zag, di-twisted 30 derajat untuk menghasilkan bayangan yang menarik dan kesan yang lebih maskulin,” ungkap Wiyoga.

Dari entrance, tamu dapat memilih jalur untuk menuju living room di lantai 2. Pertama, melalui pintu utama yang langsung terkoneksi dengan tangga koridor. Kedua, lewat jalur outdoor melalui pathway yang terhubung dengan lerengan (ramp) ke lantai 2.

Jalurnya cukup landai sehingga tidak begitu menguras energi. ”Akan disambut teras sebagai area transisi luar dan dalam. Di atas, living room-nya terasa lega dengan ceiling tinggi,” ujar dia.

BACA JUGA:IMAH MULIH, Hunian Berkonsep Mid-Century Modern dengan Sudut Estetis dan Vibe Hangat yang Dirindukan

Sementara itu, lantai dasar difungsikan sebagai kamar anak, ruang kerja, dan area servis. Semua ruangan di ACH House memiliki pencahayaan alami melalui bukaan-bukaan pada setiap sisi bangunannya.

”Misalnya pada koridor, itu memanfaatkan skylight dan pintu sliding bermaterial kaca untuk memaksimalkan sinar matahari masuk. Aliran udara alami juga bisa masuk sepanjang hari lewat bukaan pintu yang lebar,” tandasnya. (lai/c9/nor)

 

Tag
Share