Skylight Maksimalkan Cahaya dan Aliran Udara di Rumah dengan Lahan Terbatas
--
Bagaimana lahan terbatas 90 meter persegi menghasilkan rumah yang berkesan lega? Tantangan itu dijawab Studio 5/8 dengan merancang bangunan tiga lantai dilengkapi skylight untuk pencahayaan alami dan ventilasi silang. Rumah terasa nyaman dan sehat.
ARSITEK Danniel Stevanus dari Studio 5/8 menuturkan, karena tidak banyak ruang untuk membuka halaman belakang, skylight merupakan pilihan terbaik dalam menunjang pencahayaan alami masuk ke rumah sekaligus memaksimalkan ventilasi silang di ruangan dalam.
Memiliki bukaan optimal pada fasad, privasi penghuni tetap menjadi concern. ”Yaitu dilapisi kisi-kisi aluminium. Jadi, sumber cahaya dan udara dari depan bisa maksimal. Tapi, privasi owner tetap terjaga,” ujar Danniel.
Jendela miring pada fasad bertujuan menghasilkan view yang lebih luas dari dalam. Jadi, ruangan berkesan lebih luas daripada ukuran sebenarnya. Di sisi lain, desain miring itu membuat pemasangan jendela butuh usaha yang lebih. Harus memesan khusus dari vendor. ”Soalnya, penempatannya butuh presisi, mesti coba langsung bolak-balik ke vendor buat memastikan,” bebernya.
Danniel memaparkan, klien memiliki kebutuhan fungsi ruang yang cukup banyak. Pada lantai 1 terdapat kantor kecil, area servis, gudang di bawah tangga, dan garasi. Kemudian, lantai 2 memuat ruang tamu, ruang makan, dapur terbuka, dan kamar tidur utama.
Dia mendesain tangga dan railing-nya menyatu dengan konsol TV dan latar belakangnya. Perpanjangan tangga berfungsi sebagai konsol TV dan panel belakangnya juga berfungsi sebagai railing tangga.
Di lantai 3 terdapat kamar tidur anak dengan area bermain di depannya. Danniel membuat langit-langit loteng di area ini. Bukaan pada sisi fasad, ceiling tinggi, dan skylight membuat rumah ini terasa lebih terbuka. Serta, menghasilkan kesan ruang yang lebih luas daripada ukuran sebenarnya.
Danniel sengaja tidak menggunakan material kayu dalam merancang Rumah Pratama. Menurut dia, perubahan kondisi cuaca membuat bahan kayu rawan melengkung. Mayoritas detail kisi-kisi, fasad, dan ornamen memakai besi hollow serta aluminium.
Meski demikian, corak kayu serta warna cokelat dan putih dipilih agar sepintas seperti bangunan tropis. Serta, memberikan kesan spacious. ”Nggak ada satu pun yang pakai kayu. Menghindari masalah bengkokan alami dan lapuk yang sering terjadi pada material kayu. Tapi, tetap mendapatkan kesan tropis dengan material pengganti bermotif kayu,” terangnya.
Tangga Sekaligus Konsol TV
Tangga dan railing didesain menyatu dengan konsol TV pada ruang keluarga. Panel di belakang TV sekaligus berfungsi sebagai railing tangga.
Baja Serupa Kayu
Pintu masuk utama serta pintu penyimpanan terbuat dari baja berbentuk persegi yang dilapisi dengan stiker bermotif kayu. Nuansanya tetap seperti material kayu.
Arch Shape
Bentuk melengkung yang memberi pengalaman berbeda seperti istirahat di kabin dan mempermanis kamar tidur anak. (han/c14/nor)
RUMAH PRATAMA
Arsitek : Danniel Stevanus (Studio 5/8)
Kontraktor : Bito Adhi Catra
Luas tanah : 90 meter persegi
Luas bangunan : 200 meter persegi
Lokasi : Jakarta Utara