IMAH MULIH, Hunian Berkonsep Mid-Century Modern dengan Sudut Estetis dan Vibe Hangat yang Dirindukan

--

Rumah memang sejatinya tempat pulang terbaik sejauh apa pun kita berkelana. Prinsip itulah yang diterapkan arsitek Hendri Sudarman dalam mendesain Imah Mulih menjadi hunian nyaman di kawasan Bandung Timur.

PENDEKATAN desain yang diterapkan Hendri untuk rumah ini adalah mid-century modern. Penggunaan material alam seperti kayu dan batu alam menjadi salah satu ciri khasnya. Lalu terdapat banyak bukaan, keterhubungan antarruang, dan penempatan tanaman sebagai penunjang elemen estetika.

                ”Material disesuaikan dengan kondisi sekarang. Misal, semestinya ada tegel motif, kami ganti material granit dengan warna yang mirip,” kata Hendri dikutif dari Jawa Pos, Sabtu (9/12).

Modifikasi menjadi lebih modern juga diterapkan pada unsur kayu yang tak sepenuhnya asli. Beberapa area menggunakan HPL atau bahan artifisial lain agar lebih mudah dirawat.

                Fasad yang cenderung masif tetap tampil estetis. Dindingnya dipercantik dengan batu andesit yang ”ditempel” sedemikian rupa sehingga membentuk susunan yang natural. Rumah itu berorientasi ke dalam dengan mengutamakan privasi. Untuk mengoptimalkan bukaan, Hendri menciptakan skylight di beberapa titik.

                Misalnya, kamar mandi. Dua di antara tiga kamar mandi memiliki skylight sendiri. ”Kamar mandi cukup terimpit, posisinya di tengah bangunan. Nah, gimana supaya cahaya tetap bisa masuk,” katanya. Skylight dan void juga diterapkan di ruang TV sehingga lantai 1 pun tidak minim penerangan.

                Bukaan besar ke arah taman kering di belakang rumah turut menambah jalan masuknya udara dan cahaya. Taman itu cukup simpel, tapi sukses menciptakan kesan syahdu pada rumah. Berkonsep taman kering dengan dasar tanah dan kerikil, taman dihuni tanaman hidup. Antara lain, yucca dan palem. Jenis tanaman itu cukup mudah dirawat dan dapat bertahan di area yang minim cahaya matahari.

                Di sisi lain, area living, dining, kitchen yang berkonsep open plan dipercantik dengan dinding glass block. Material itu dibuat lebih ”redup” dengan tambahan laminasi sandblast. Banyak yang memberikan respons bahwa sudut tersebut memiliki tampilan dan suasana serupa ruangan bergaya Japandi. Bedanya, kertas diganti kaca. ”Ruangan itu tidak terlihat dari luar, tapi cahaya tetap masuk,” imbuhnya. Sekaligus menghasilkan sudut estetis dengan sofa yang ditempatkan miring dan meja minimalis.

                Hal-hal demikian yang berhasil memenuhi kebutuhan utama dari pemilik rumah ini. Yakni, rumah yang hangat dan dirindukan. Hendri bercerita, pemilik tinggal sekitar lima tahun di Qatar dan terhambat pulang ketika pandemi Covid-19. ”Imah mulih kan artinya rumah kembali. Harapannya, rumah yang hangat ini bikin mereka yang pergi jauh itu ingin pulang terus,” ujarnya.

 
--

 Dinding Hijau Lumut

Di antara dominasi warna cokelat dan abu-abu, terselip warna hijau lumut pada dinding dapur untuk memberi percikan segar tanpa merusak nuansa keseluruhan.

 

Pencahayaan Hangat

Pemilihan jenis lampu, kata Hendri, memperkuat material alam yang digunakan. Dia menggunakan jenis lampu warm white untuk menambah kesan hangat dan homey di Imah Mulih.

 

Serbakayu di Kamar

Unsur kayu mendominasi kamar utama. Mulai panel dinding, furnitur, hingga plafon. Panel dinding dibuat seolah menyatu dengan lemari agar ruangan terkesan lebih luas dan lega. (adn/c19/nor)

 

 

*

Arsitek                  : Hendri Sudarman (Birka Loci)

Luas tanah                          : 126 meter persegi

Luas bangunan  : 180 meter persegi

Lokasi                    : Bandung Timur

Lama pengerjaan: 1 tahun

Tag
Share