Kelainan Seksual, Bisakah Diobati? Ini Penjelasan Medisnya

Ilustrasi kelainan seksual.-Foto Freepik-

RADAR LAMPUNG - Kelainan seksual kerap dianggap sebagai perilaku menyimpang, padahal dalam dunia medis kondisi ini dikenal sebagai parafilia. Penderitanya memiliki dorongan seksual yang tidak biasa, sering kali sulit dikendalikan, dan bisa mengganggu kehidupan pribadi, sosial, hingga menimbulkan persoalan hukum.

Lalu, apakah kondisi ini bisa disembuhkan? Jawabannya: bisa, dengan penanganan yang tepat. Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa Itu Kelainan Seksual?

Kelainan seksual atau parafilia adalah kondisi saat seseorang memiliki hasrat seksual yang kuat dan berulang terhadap objek, situasi, atau aktivitas yang secara umum tidak menimbulkan rangsangan seksual bagi orang lain.

Jenis-jenisnya meliputi pedofilia, ekshibisionisme, voyeurisme, froteurisme, sadomasokisme, fetisisme, hingga transvestisme. Ada pula bentuk lain yang lebih ekstrem seperti nekrofilia (tertarik pada mayat), koprofilia (pada feses), urofilia (pada urine), klismafilia (enema), hingga zoofilia (pada hewan).

Kondisi ini dapat ditangani, terutama bila sudah mengganggu kehidupan sosial, melanggar hukum, atau membahayakan orang lain.

Siapa yang Bisa Membantu?

Penanganan kelainan seksual idealnya dilakukan oleh tim profesional, seperti:

- Psikiater: Menangani diagnosis dan terapi obat.

- Psikolog klinis: Memberikan terapi perilaku dan konseling.

- Terapis seksual: Fokus pada masalah seksual kompleks.

- Dokter umum: Sebagai pintu awal konsultasi dan rujukan.

 

Pendekatan multidisiplin penting agar aspek psikologis, medis, dan sosial tertangani secara komprehensif.

Tag
Share