Membangun Spiritual Meraih Ampunan

--FOTO ISTIMEWA

 

Baginya, makanan itu akan lebih berkah jika disantap bersama. Apalagi diiringi doa orang-orang yang ikut makan bersamanya. 

 

Bahkan, Abdullah ibn Umar pernah memberikan seluruh hidangan berbukanya kepada seorang pengemis yang mengetuk pintu rumahnya. Ia sendiri kemudian berpuasa hingga malam.

 

Abdullah ibn Umar juga memperbaiki diri dan menata hatinya di bulan Ramadan. 

 

Selain menahan lapar dan haus, Abdullah ibn Umar juga mengasah kesabaran dalam menghadapi setiap ujian. Kesabaran yang tidak hanya diucapkan secara lisan, tetapi diejawantahkan dalam perbuatan.

 

Setelah melalui Ramadan, Abdullah ibn Umar memiliki kekayaan spiritual yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Inilah kekayaan yang hakiki, yang lebih berharga dari apapun di dunia ini. Kekayaan spiritual semacam inilah yang mengundang datangnya ampunan Allah SWT. 

 

Menilik dua kisah Rasulullah SAW dan Abdullah ibn Umar di atas, dapat disimpulkan bahwa Ramadan itu bukan sekadar rutinitas ibadah. Tapi, juga soal menumbuhkan kecintaan yang tulus kepada Allah, Alquran, dan sesama manusia. 

 

Ramadan dijadikan madrasah ruhani untuk mendidik hati, mengendalikan nafsu, dan memperbanyak amal saleh.

 

Tag
Share